PERUSAHAAN pertahanan Jerman Taurus Systems bekerja sama dengan LIG Nex1 dari Korea Selatan akan mengembangkan rudal jelajah jarak jauh penghancur bunker untuk melengkapi jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle. Sistem persenjataan ini akan meningkatkan kemampuan serangan dan daya saing ekspornya.
Christopher Drevstad, Presiden Taurus Systems Korea Co., mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap bahwa perusahaannya hampir menyelesaikan proses pengembangan awal untuk versi yang lebih kecil dari rudal KEPD 350K. Seperti diketahui, rudal KEPD 350K saat ini telah digunakan pada pesawat jet tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Republik Korea Selatan (ROKAF).
Kontrak kerja sama telah ditandatangani oleh kedua perusahaan pada bulan November untuk pengembangan rudal KEPD 350K yang berukuran lebih kecil dengan desainasi KEPD 350K-2. Meski berukuran lebih kecil, rudal ini menawarkan kinerja yang sebanding.
Drevstad menyatakan, pengembangan KEPD 350K-2 membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun. Rudal ini dilengkapi dengan penerima berbasis sistem penentuan posisi global (GPS) dan modul anti-jamming.
KEPD 350K-2 memiliki panjang 5,2 m dan berbobot 1.400 kg. Rudal yang ukurannya disesuaikan dengan FA-50 ini memiliki jangkauan 500 km. Jika diluncurkan dari pusat Kota Daejeon, yang menjadi markas tiga cabang militer Korea Selatan, rudal ini dapat menghantam bunker bawah tanah di Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang.
FA-50 saat ini beroperasi di enam negara, termasuk Filipina, Indonesia (T-50), Thailand dan Irak. KAI telah menyelesaikan pengiriman 12 FA-50 ke Polandia berdasarkan kesepakatan untuk memasok 48 jet pada tahun 2028 dan memenangkan kontrak tahun lalu untuk menjual 18 jet ke Malaysia.
Selain untuk melengkapi FA-50, rudal KEPD 350K-2, Korea kemungkinan juga akan melengkapi jet F-16K. Hal ini sebagai pengganti peran F-15K yang akan menjalani proses peningkatan kemampuan dalam satu dekade ke depan.
Korea Selatan telah menyetujui proyek senilai 2,73 miliar USD untuk meningkatkan armada 60 jet F-15K yang ada dari tahun 2024 hingga 2034. Proses upgrade meliputi sistem radar dan peralatan peperangan elektronik yang sudah tua.
-JDN-
–