KEMENTERIAN PERTAHANAN RI resmi menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1344 kepada TNI AU. Penyerahan pesawat dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/1).
Ini merupakan pesawat keempat dari lima pesawat yang dipesan oleh Kemhan RI untuk memperkuat armada pesawat angkut TNI AU. Pesawat angkut berat C-130J-30 Super Hercules dengan nomor ekor A-1344 ini diterbangkan ke Indonesia dari pabriknya di Marietta, Georgia, Amerika Serikat pada tanggal 16 Januari 2023 dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada tanggal 22 Januari 2024.
Penerbangan ferry pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1344 dari Marietta ke tanah air dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astara Duta, didampingi Kasiopslat Disops Lanud Halim Perdanakusuma Mayor Pnb Chandra Danang Jaya, dan Kaflight Line 1 Flighthar Skadron Udara 31 Kapten Tek Barry Yoga Patria. Sejumlah personel ahli dari Lockheed Martin turut serta dalam perjalanan ini yaitu Richard Anthony, John Justin, Rolland Mark, dan Robert John.
Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan pertahanan udara Indonesia, Kemhan RI telah berhasil menyelesaikan program pengadaan lima pesawat C-130J-30 Super Hercules. Pengadaan ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk memperkuat TNI Angkatan Udara, khususnya di bidang transportasi taktis.
Pengadaan lima pesawat produksi Lockheed Martin Global Inc., USA ini meliputi suku cadang, ground support serta program pelatihan, baik untuk penerbang maupun teknisi. Total jumlah personel yang melaksanakan program pelatihan sebanyak 58 orang terdiri dari 12 penerbang, 40 teknisi dan 6 load master.
Pesawat C-130J-30 Super Hercules merupakan pesawat terbaru dan tercanggih di kelasnya dengan menggunakan teknologi glass cockpit dan mesin Rolls Royce AR2100D3 Turboprop dengan kecepatan mencapai 410 MPH atau 356 KTAS. Pesawat C-130J-30 Super Hercules dipilih oleh Kementerian Pertahanan karena sangat efektif untuk negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan banyak landasan pendek.
C-130J-30 Super Hercules mampu terbang selama 11 jam nonstop serta melakukan lepas landas dan mendarat di landasan yang pendek. Pesawat ini memiliki Maximum Take-Off Weight (MTOW) 164.000 pon, lebih unggul dibandingkan dengan versi sebelumnya yaitu C-130-H yang memiliki MTOW 155.000 pon.
Pesawat kelima (A-1342) rencananya akan tiba pada bulan April 2024. Tiga pesawat sebelumnya telah diserahkan kepada TNI AU yakni pada tanggal 6 Maret 2023 (A-1339), 22 Juni 2023 (A-1340), dan 3 Agustus 2023 (A-1343).
Selain pesawat C-130J-30 Super Hercules, pada kesempatan tersebut Menhan Prabowo juga secara simbolis menyerahkan hasil refurbishment helikopter Fennec dan suku cadangnya kepada TNI AD yang diterima oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak serta hasil refurbishment dan suku cadang kritis helikopter Panther AS 565 MBE kepada TNI AL yang diterima oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dalam kesempatan tersebut digelar empat unit pesawat C-130J-30 Super Hercules dan empat unit helikopter Fennec hasil refurbishment. Sedangkan helikopter Panther AS 565 MBE hasil refurbishment yang berjumlah delapan unit hanya digelar 3 unit karena yang lainnya sedangan digunakan dalam misi operasi dan pemeliharaan rutin.
Selain itu, turut pula digelar empat dari delapan unit helikopter H225M TNI AU yang telah diserahkan oleh Menhan Prabowo pada tanggal 1 Desember 2023. Penambahan 5 pesawat C-130J-30 Super Hercules dan delapan unit helikopter H225M bagi TNI AU serta refurbishment helikopter Fennec sebanyak empat unit bagi TNI AD dan helikopter Panther AS 565 MBE sebanyak delapan unit bagi TNI AL akan semakin memperkuat TNI dalam menjawab tantangan-tantangan di masa depan, bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan RI.
Program pengadaan helikopter H225M serta refurbishment helikopter Fennec dan Panther AS 565 MBE tersebut seluruhnya melibatkan industri pertahanan dalam negeri dan dilaksanakan di dalam negeri. Ini tentu juga turut memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional serta semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan pertahanan yang disegani di kawasan. Kementerian Pertahanan RI berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan pertahanan nasional guna menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
-Poetra-