PADA TANGGAL 17 Januari 2024 awak pesawat jet latih lanjut IA-63 Pampa III A-711 Angkatan Udara Argentina (FAdeA) melakukan pendaratan darurat di landasan pacu Sekolah Penerbangan Militer. Pendaratan darurat dilakukan karena nose landing gear gagal keluar dari tempatnya.
Berkat kepiawaian pilot dari Pusat Uji Penerbangan FAdeA , ditambah dukungan yang diberikan personel di darat, awak pesawat berhasil mengatasi masalah tersebut tanpa terjadi insiden besar. Akibat pendaratan darurat ini, pesawat mengalami beberapa kerusakan.
Mengacu pada pemberitaan Zona Militar, insiden tersebut terjadi pada saat sedang dilakukan check flight pesawat Pampa III. Pesawat ini diterima dari Pabrik Pesawat Argentina “Brigadir San Martín” kepada Angkatan Udara Argentina pada akhir Desember 2023.
Sebelum proses pendaratan darurat A-711 dilakukan, semua prosedur telah dilakukan, mencakup pengerahan Layanan Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran, ambulans, dan kendaraan pendukung.
Pekerjaan persiapannya antara lain menyemprot landasan dengan busa untuk mengurangi percikan api akibat gesekan dan kemungkinan kebakaran jika terjadi tumpahan bahan bakar.
Ditegaskan pula bahwa pendaratan Pampa A-711 tidak dilakukan secara langsung, melainkan pesawat tersebut melakukan serangkaian penerbangan sirkuit untuk mengurangi bahan bakar yang tersisa.
Setelah dirasa cukup, pilot melakukan pendaratan darurat pada 13.00 waktu setempat. Setelah A-711 berhenti bergerak tanpa roda pada bagian hidung pesawat, pilot turun dari pesawat.
A-711 merupakan satu dari tiga IA-63 Pampa yang termasuk dalam Kontrak Tahun Jamak yang disetujui pada tahun 2021 untuk modernisasinya ke standar Pampa III Blok II.
Setelah beberapa tahun tidak beroperasi, FAdeA berhasil menyelesaikan pekerjaan pemulihan dan pembaruan pada Pampa II-40 E-811, memulai penerbangan uji pada November 2023. Pampa III baru menerima registrasi baru A-711 Brigade Udara Xma.
FAdeA telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki gagalnya roda depan pesawat keluar dari tempatnya.
-Poetra-