AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Empat orang tewas dan satu lagi dalam kondisi kritis setelah balon udara yang digunakan untuk terjun payung jatuh di gurun Arizona, Amerika Serikat.
Polisi setempat menyatakan, sebanyak 13 orang naik balon udara pada tanggal 14 Januari 2024. Delapan dari mereka adalah penerjun yang ikut dalam rombongan yang dibawa gondola balon udara tersebut.
Pilot dan empat orang penumpang lainnya tetap berada di gondila, sementara delapan penerjun berhasil melaksanakan penerjunan pada pukul 07.50 waktu setempat.
Setelah itu, balon udara mengalami gangguan dan terjadi bencana. Balon tersebut jatuh ke tanah.
“Apa yang kami ketahui saat ini adalah para penerjun payung dapat keluar dari balon tanpa insiden dan menyelesaikan acara terjun payung yang direncanakan. Tak lama kemudian sesuatu bencana terjadi dengan balon tersebut menyebabkan balon tersebut jatuh ke tanah,” kata Kepala Polisi Eloy Byron Gwaltney dalam konferensi pers.
Departemen Kepolisian Eloy mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa empat orang yang berada di dalam balon udara tersebut telah meninggal, sementara satu orang dievakuasi ke rumah sakit di Phoenix.
Dari empat orang yang meninggal, satu orang meninggal di lokasi kejadian sementara tiga korban lainnya meninggal dunia di Casa Grande Medical Center.
Perwakilan dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) segera melakukan investigasi kecelakaan tersebut.
-Poetra-