AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Saluran Telegram Ukraina mengunggah tangkapan video yang memperlihatkan kendaraan darat penarik MT-LB Rusia dipasangi peluncur roket antikapal selam RBU-6000.
Ukraina menyebut kombinasi kendaraan darat dengan peluncur roket untuk memburu kapal selam ini sebagai senjata yang aneh!
“Musuh menunjukkan bagaimana dia menggunakan senjata hibrida dalam praktiknya, dan seberapa efektif senjata itu,” tulis Defense Express mengutip sebuah keterangan.
Pada akhir September 2023, sebuah foto muncul di domain publik yang menunjukkan bahwa Rusia telah menciptakan “Shushpanzer” dan “Frankenstein” lainnya, yaitu kombinasi kendaraan MT-LB dengan peluncur bom angkatan laut RBU-6000.
Meskipun foto itu tidak memberikan detail kombinasi senjata itu, ide untuk memasang peluncur bom kapal di “motoliga” tampak sesuatu yang jarang terjadi. Tampaknya jumlah peluncur RBU-6000 telah dikurangi dari aslinya yang berjumlah 12 tabung.
Dapat dipahami karena bobot dari RBU-6000 mencapai 3,5 ton, sedangkan daya angkut MT-LB hanya 2,5 ton. .
RBU-6000 adalah peluncur roket antikapal selam Soviet kaliber 213 mm. Sistem ini mulai doperasikan oleh Uni Soviet pada tahun 1960–1961 dan dipasang pada berbagai kapal permukaan Rusia.
Sistem peluncur RBU-6000 terdiri dari susunan dua belas laras peluncuran berbentuk tapal kuda, yang diarahkan dari jarak jauh oleh sistem pengendalian tembakan Burya.
RBU-6000 menembakkan roket RGB-60, yang membawa muatan kedalaman terarah. Roket biasanya ditembakkan dalam salvo sebanyak 1, 2, 4, 8 atau 12 peluru.
Pemuatan ulang dilakukan secara otomatis. Pengisian dilakukan oleh sistem pemuatan 60UP dari magasin dek bawah.
Kapasitas magasin tipikal adalah 72 atau 96 peluru per peluncur. Hal ini juga dapat digunakan untuk pemboman pantai.
Modifikasi RBU-6000 di kendaraan darat penarik, terbilang aneh. Namun demikian efektivitasnya belum terekspose.
-JDN-