AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Rusia kembali melancarkan serangan rudal yang signifikan terhadap sasaran-sasaran utama militer Ukraina pada 13 Januari 2024.
Serangan kali ini menargetkan fasilitas pembuatan munisi artileri kaliber 155 mm dan 152 mm, serta bengkel drone.
Target lainnya termasuk pabrik mesiu dan lokasi yang memproduksi munisi tank 125 mm. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan semua serangan berhasil.
“Pagi ini Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melakukan serangan berkelompok, terhadap fasilitas kompleks industri militer Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam laporan hariannya, dikutip AFP.
Ada kemungkinan besar bahwa netralisasi target industri pertahanan Ukraina ini akan secara signifikan memperburuk kekurangan amunisi yang dialami militer Ukraina.
Kekurangan ini terlihat di berbagai unit, termasuk brigade mekanis elit dan artileri.
Masalah utama militer Ukraina adalah sebagian besar artileri dan lapis baja mereka masih menggunakan amunisi ukuran lama Uni Soviet.
Akibatnya, mereka kesulitan mendapatkan amunisi artileri kaliber 152 mm, dan amunisi tank 125 mm karena amunisi tersebut tidak diproduksi oleh negara-negara Barat.
Serangan terbaru pada 13 Januari ini diperkuat oleh serangan drone dan rudal jelajah, termasuk rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal.
Dilaporkan, rudal Kinzhal yang diluncurkan oleh MiG-31K Rusia ini sebagai salah satu senjata yang bertanggung jawab menghancurkan pabrik munisi Ukraina tersebut.
-RBS-