AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara dan Antariksa Prancis (AAE) telah merelakan 24 jet tempur Rafale F3-nya untuk dijual ke Yunani dan Kroasia karena kedua negara membutuhkan jet tempur modern dengan cepat.
Sebagai gantinya, Badan Pengadaan Pertahanan Prancis (DGA) malah menghadiahi 42 jet tempur yang lebih baru, yakni Rafale F4.
Pemesanan kepada Dassault Aviation pun telah dilakukan oleh DGA untuk AAE dengan nilai kontrak mencapai 5 miliar euro.
“Investasi sebesar lebih dari €5 miliar ini akan menghidupi banyak wilayah,” kata Sébastien Lecornu, Menteri Angkatan Bersenjata Perancis.
Dikatakan bahwa pembelian 42 jet Rafale F4 ini akan menjamin lebih dari 7.000 lapangan kerja di lebih dari 400 perusahaan di Prancis.
“Kedaulatan industri militer [Prancis] merupakan pengecualian di Eropa,” kata Éric Trappier, Ketua dan CEO Dassault Aviation.
Ia memastikan bahwa Rafale akan menjamin keunggulan penerbangan tempur AAE dan menjadi aset untuk mendukung diplomatik dan kekuatan ekonomi negara.
Pengiriman pesawat Rafale F4 ke AAE akan dilaksanakan oleh Dassault pada tahun 2027-2030.
-JDN-