Laut Merah membara, AS dan Inggris tak akan ragu menyerang kelompok Houthi di Yaman

Kapal induk ASUS Navy

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden AS Joe Biden mengatakan pasukan Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman dalam aksi defensif setelah serangan terhadap kapal-kapal dagang Israel di Laut Merah.

Biden menandaskan dia tidak akan ragu untuk memerintahkan tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan, seperti diberitakan AFP.

Sementara The Guardian melaporkan bahwa rencana untuk menyerang milisi Houthi sudah diintensifkan. Situasi panas dipicu setelah serangan kelompok bersenjata itu terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.

“Saya tidak akan mengirim telegram serangan kami ke sini dengan cara apa pun,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby, Jumat.

“Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan, untuk melawan dan mengalahkan ancaman yang terus dilancarkan Houthi terhadap pelayaran komersial di Laut Merah,” lanjut dia.

Dari Inggris dilaporkan, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengadakan rapat kabinet pada Kamis malam untuk menilai situasi di Laut Merah dengan kemungkinan serangan militer terhadap pemberontak Houthi di Yaman.

Sunak disebut akan segera mengadakan rapat dengan kabinetnya untuk membahas rencana tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang diduga memiliki kaitan dengan Israel yang melintasi Laut Merah.

Hal itu dikatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran antara milisi penguasa Gaza, Hamas, dengan Tel Aviv.

AS telah membentuk koalisi angkatan laut internasional, Operation Prosperity Guardian, yang bertujuan melindungi Laut Merah, jalur menuju Terusan Suez.

Sebelumnya pada hari Selasa, milisi Houthi dilaporkan telah menembakkan serangan besar-besaran ke Laut Merah dengan 21 rudal dan drone.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, akan ada konsekuensi setelah serangan itu. Sementara Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps meminta kepada wartawan untuk memantau situasi.

Di sisi lain, sebagai tanggapan, pemimpin Houthi Abdul Malik Al Houthi menegaskan pihaknya akan melawan jika benar-benar diserang. Ini memberikan indikasi bahwa konflik di Laut Merah akan diperpanjang.

“Setiap serangan Amerika tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan. Responsnya akan lebih besar dibandingkan serangan yang dilakukan dengan 20 drone dan sejumlah rudal,” kata Al Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Kami lebih bertekad untuk menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan kami tidak akan mundur,” tegasnya.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *