AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia di Kremlin, Moskow mengakui bahwa pasukan Rusia melakukan serangan secara dramatis terhadap Ukraina menggunakan rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal.
Pasukan Rusia menargetkan infrastruktur energi dan militer Ukraina sejak akhir Desember dan menyerang gudang amunisi, depot bahan bakar, lapangan terbang, markas besar militer, dan sasaran terkait lainnya, bunyi pernyataan yang dikeluarkan kementerian pada hari Senin.
Dikatakan bahwa Rusia telah melancarkan serangan baru terhadap sasaran militer Ukraina, termasuk fasilitas produksi militer dan pusat pengambilan keputusan dengan menggunakan rudal Kinzhal tersebut.
Selain Kinzhal, rusia juga menggunakan senjata presisi lainnya, lanjut Kementerian Pertahanan Rusia.
“Pagi ini, serangan massal dilakukan dengan menggunakan senjata berbasis laut dan udara berpresisi tinggi, jarak jauh, termasuk sistem rudal hipersonik Kinzhal, terhadap fasilitas kompleks industri militer Ukraina,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin.
Operasi tersebut mencakup serangan rudal, artileri dan drone terhadap pasukan Ukraina di 108 wilayah terpisah dan terhadap 113 unit artileri dan posisi tembak.
Serangan tersebut termasuk serangan terhadap fasilitas yang diketahui digunakan sebagai tempat pertemuan para komandan Brigade Pertahanan Teritorial ke-101 Ukraina.
Laporan Kementerian Pertahanan ini menyusul laporan media Ukraina pada Senin pagi yang memberitakan tentang sirene serangan udara dan ledakan di Kharkov, Dnepropetrovsk, Khmelnitsky, Krivoy Rog dan kota serta wilayah lainnya.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny membenarkan bahwa serangan Rusia telah mengenai infrastruktur, fasilitas industri dan militer, namun tidak merinci targetnya.
Rusia secara dramatis meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina, pangkalan militer, fasilitas produksi militer, dan pusat pengambilan keputusan bulan lalu.
Serangan tersebut dilakukan setelah serangan Ukraina terhadap aset Armada Laut Hitam Rusia menggunakan drone angkatan laut dan udara yang disediakan NATO.
Sputnik melaporkan, Kiev menanggapinya dengan teror bom terhadap kota-kota dan permukiman di Donbass dan Belgorod.
Sementara Moskow membalas dengan serangan lebih lanjut terhadap sasaran di wilayah belakang Ukraina.
Rusia pertama kali mulai menargetkan infrastruktur energi, sektor pertahanan, komando dan komunikasi Ukraina pada Oktober 2022 setelah serangan Ukraina di Jembatan Krimea.
-JDN-