AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Inggris mengirimkan 200 rudal ASRAAM ke Ukraina untuk meningkatkan pertahanan udara negara itu menghadapi gempuran udara Rusia.
Pengiriman paket bantuan militer baru ini menandai dukungan London terhadap Kyiv dan merupakan bantuan paling besar yang diberikan dalam satu tahun terakhir.
“Kami terus mendukung pertahanan Ukraina, itulah sebabnya hari ini kami mengirimkan ratusan rudal pertahanan udara untuk mengisi kembali sistem pertahanan udara berbakat Inggris yang mampu menjatuhkan drone dan rudal Rusia dengan akurasi luar biasa,” kata Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps dikutip dari laman Pemerintah Inggris (29/12).
Sebelumnya Inggris mengirimkan bantuan militer ke Ukraina berupa tank Challenger 2, sejumlah baterai Self-Propelled Howitzer (SPH) 155 mm, dan armada kendaraan lapis baja.
Inggris juga telah telah memasok persenjataan canggih jarak jauh, termasuk rudal jelajah Storm Shadow, drone serang, dan ribuan senjata antitank di awal masa invasi Rusia terhadap Ukraina.
Mengenai rudal Rudal Udara ke Udara Jarak Pendek Tingkat Lanjut (ASRAAM), yang di Amerika Serikat dikenal dengan kode AIM-132, adalah rudal pelacak inframerah yang diproduksi oleh MBDA UK.
Rudal untuk pertempuran jarak dekat ini telah dioperasikan oleh Royal Air Force (RAF) untuk menggantikan rudal AIM-9 Sidewinder buatan Raytheon, AS.
ASRAAM dirancang untuk memungkinkan pilot menembak dan kemudian berbalik sebelum pesawat lawan dapat mendekat untuk melepaskan tembakan.
Rudal ini terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 3 serta jangkauan lebih dari 25 km (16 mil).
Rudal ini memiliki kemampuan manuver 50G yang disediakan oleh teknologi body lift ditambah dengan kontrol ekor.
Rudal ini telah diintegrasikan pada jet tempur Eurofighter Typhoon dan F-35 Lightning II.
Dikirimkannya rudal ASRAAM ke Ukraina kemungkinan besar adalah untuk diintegrasikan pada pesawat-pesawat tempur milik Angkatan Udara Ukraina seperti halnya rudal-rudal lain bantuan Barat kepada Kyiv.
-JDN-