AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia mulai menggunakan pesawat terbang amfibi Beriev Be-12 era Perang Dingin untuk berpatroli dan memantau perairan di sekitar Semenanjung Krimea yang diduduki.
Tujuan utama dari misi ini adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan potensi serangan dari kapal tak berawak permukaan air (USV) milik Ukraina.
Beberapa kali militer Ukraina berhasil memperdaya Rusia, termasuk menghancurkan jembatan dan menyerang kapal menggunakan wahana kamikaze permukaan air tersebut.
Kini pesawat amfibi milik Angkatan Laut Rusia ini dikerahkan sebagai sarana untuk melindungi Armada Laut Hitam.
Be-12 (NATO: Mail) dikembangkan tahun 1950-an. Saat ini Dinas penerbangan Angkutan Laut Rusia dilaporkan masih mengoperasikan sembilan pesawat.
Pesawat amfibi gaek ini terbukti efektif dalam mendeteksi wahana kecil di permukaan air.
Kecepatan terbangnya yang lambat (sekitar 530 km/jam) dan mampu mengudara lama, menjadikannya cocok untuk mencari dan memburu wahana kamikaze permukaan air Ukraina tersebut.
Pesawat yang dioperasikan empat kru ini dapat terbang hingga ketinggian maksimum 8.000 m, dan memiliki jangkauan operasi sekolah 3.300 km.
Dikembangkan sebagai wahana patroli dan pengawasan maritim, Be-12 dilengkapi dengan radar, detektor anomali magnetik, pelampung hidroakustik, dan membawa torpedo dan ranjau laut antikapal.
Dilansir oleh Defense Express (24/12), selain menggunakan Be-12, militer Rusia telah mengerahkan helikopter Mi-8 dan Ka-29 untuk mencari dan mengeliminasi wahana kamikaze permukaan air tersebut.
-RBS-