AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat Inggris, pada bulan November lalu, telah memulai latihan pengujian besar-besaran untuk teknologi militer baru, termasuk penggunaan HAWC (Hybrid Amphibious Wheeled Carrier).
Latihan yang diberi nama “Blunting Strike” ini merupakan bagian dari Eksperimen Perang Angkatan Darat (AWE) yang lebih luas. Tujuannya untuk mengadaptasi Angkatan Darat Inggris terhadap perubahan dinamika peperangan modern.
Selama latihan, tentara Inggris bersama tentara Jerman menguji kendaraan HAWC tersebut di Copehill Down di Dataran Salisbury, Army Recognition mewartakan (27/12).
HAWC dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat HIPPO Multipower untuk mengubah dinamika mobilitas militer dengan kemampuan multigunanya.
HAWC merupakan kendaraan tempur serbaguna, dapat digerakkan atau dikemudikan dari jarak jauh.
Kendaraan ini dirancang untuk secara signifikan meringankan beban tentara di medan tempur, sekaligus mengurangi risiko dalam skenario operasional yang menantang.
Salah satu fitur utama HAWC adalah kapasitas muatannya yang mengesankan, yaitu dapat membawa beban total hingga 1.000 kg.
Kapasitas besar ini memungkinkan prajurit untuk bergerak lebih efisien dan fokus pada aktivitas inti seperti bertempur dan berkomunikasi.
Kendaraan berkemampuan amfibi ini dibekali mesin hibrida berupa mesin diesel dan motor listrik, berkemampuan menempuh jarak lebih dari 150 km.
Fitur unggulan lainnya pada HAWC adalah penggabungan Robotika dan Sistem Otonomi (RAS). Kendaraan tersedia dalam konfigurasi berawak dan opsional berawak/otonom (tanpa awak), yang menawarkan fleksibilitas berdasarkan kebutuhan misi.
HAWC dapat diadaptasi untuk tugas-tugas mulai dari pengangkutan pasokan perbekalan, pasokan munisi dan senjata, operasi penyelamatan hingga evakuasi korban, bahkan peran khusus dalam misi pengawasan.
-RBS-