AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam Perang Rusia-Ukraina belakangan ini, kedua belah pihak yang bertikai makin sering menggunakan drone kamikaze yang diadaptasi dari drone sipil jenis quadrotor.
Pilihan menggunakan drone sipil yang dimodifikasi terutama karena harganya yang lebih terjangkau dan barang banyak tersedia di pasaran.
Baru-baru ini militer Rusia terungkap menggunakan drone quadrotor yang dibekali senjata mematikan roket termobarik TBG-7V, fotonya beredar luas di platform media sosial.
Sebelumnya TBG-7V dirancang untuk digunakan dengan peluncur granat RPG-7, berjangkauan tembak ektifnya sekitar 200 hingga 300 m.
Senjata tersebut dapat menembus target lapis baja atau yang target yang dibentengi sebelum memicu ledakan termobarik.
TBG-7V ini, beratnya sekitar 4,5 kg, terbilang ringan sehingga kompatibel dengan berbagai platform peluncuran, termasuk drone.
Fleksibilitas ini membuat TBG-7V sangat cocok untuk dipasang pada drone quadrotor, sehingga menambah dimensi baru pada aplikasi medan perangnya, dan secara signifikan meningkatkan jangkauannya.
Roket termobarik TBG-7V ini bekerja dengan menyebarkan awan partikel yang mudah terbakar sebelum memicunya, sehingga menciptakan ledakan besar.
Ledakan ini tidak hanya menghasilkan gelombang kejut yang dahsyat tetapi juga menghabiskan oksigen di sekitarnya, sehingga menimbulkan efek sesak napas.
Kengerian senjata ini terletak pada kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan besar di wilayah yang luas.
Dipastikan, prajurit yang ada disekitar ledakan termobarik ini tak dapat menyelamatkan diri.
-RBS-