AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan asal Jerman, Rheinmetall, telah membuka fasilitas produksi, pengembangan dan pengujian kendaraan tempur (ranpur) lapis baja di Zalaegerszeg, Hungaria.
Kendaraan tempur Infanteri (IFV) Lynx KF41 pesanan Angkatan Bersenjata Hungaria selanjutnya akan dibangun di fasilitas ini, tulis perusahaan di lamannya (21/12).
Dibuka pada Agustus 2023, fasilitas ultramodern Rheinmetall di Zalaegerszeg ini memungkinkan pengembangan dan produksi ranpur lapis baja beroda ban dan roda rantai yang canggih untuk angkatan bersenjata Hungaria.
Pada pertengahan tahun depan, 2024, setelah pemeriksaan fungsi, kinerja, dan kualitas yang komprehensif di Zalaegerszeg, Lynx pertama buatan Hungaria tersebut akan diserahkan ke Angkatan Darat Hungaria.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Hungaria memberi Rheinmetall kontrak pada September 2020 senilai lebih dari 2 miliar euro untuk memasok kendaraan tempur infanteri Lynx serta produk dan layanan terkait ke Hongaria.
Pada tahap produksi pertama, Houngaria menerima pengiriman sebanyak 46 buah Lynx IFV produksi Jerman. Kendaraan pertama tersebut telah diserahkan kepada militer Hongaria pada Oktober 2022 tahun lalu.
Mulai akhir tahun 2023 ini, kendaraan yang tersisa akan diproduksi di Hungaria oleh Rheinmetall Hungaria Zrt. (RHZ). Sebuah perusahaan patungan yang dimiliki bersama oleh Rheinmetall (51%) dan Pemerintah Hongaria (49%).
Dari fasilitas pabrik tersebut semula akan dibangun tujuh varian Lynx, yakni kendaraan tempur infanteri standar, kendaraan pos komando, kendaraan pengintai, kendaraan pengamat artileri depan, pengusung mortir, ambulans lapangan, dan kendaraan pelatihan pengemudi.
Baru-baru ini, Rheinmetall mendapatkan kontrak tambahan untuk mengembangkan kendaraan pertahanan udara bergerak Lynx dengan turret Skyranger 30 untuk Angkatan Darat Hungaria.
-RBS-