AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Rusia kemungkinan akan segera mengerahkan kereta api lapis bajanya ke garis depan pertempuran di Ukraina.
Hal ini berdasarkan rekaman yang dibagikan di platform media sosial di mana terungkap aktivitas pelatihan resimen kendaraan kereta api militer mereka.
Sumber dari media China ini melaporkan, pelatihan tersebut dilakukan pada jarak yang aman dari zona tempur aktif, seperti dilansir Bulgarian Military (18/12).
Di gudang senjata militer Rusia, ada tiga kereta api lapis baja. Mereka masing-masing diberi nama Volga, Yenisei, dan Baikal.
Di antara ketiganya, Baikal memiliki sejarah layanan yang lebih panjang, sementara Volga dan Yenisei baru memulai debutnya pada tahun 2022.
Sejak awal konflik, Baikal telah memainkan peran aktif. Penampakan pertamanya tercatat pada 9 Maret 2022, sekitar 25 km sebelah utara Melitopol, Ukraina.
Rangkaian kereta api lapis baja ini terdiri dari dua lokomotif diesel dan delapan gerbong, dengan dua kendaraan lapis baja yang selalu menemani lokomotif tersebut.
Gerbong yang terletak tepat di belakangnya dilengkapi dengan dua kanon otomatis ZU-23 laras ganda dengan kaliber 23 milimeter.
Selanjutnya, kereta api tersebut dapat menampung penumpang dan gerbong komando, keduanya berlapis baja, dan juga memiliki gerbong alas datar yang dipasang di ujung rangkaian kereta.
Namun, rincian spesifik dari bagian tengah rangkaian gerbong kereta tersebut masih dirahasiakan.
Bagian tersembunyi ini berpotensi menampung sistem rudal antipesawat jarak jauh atau sistem pertahanan udara lengkap.
Pengerahan Baikal juga bertujuan untuk menjaga perbekalan militer tentara Rusia yang ditempatkan di sekitar zona perang.
Hal ini menyiratkan tingkat kewaspadaan dan mengindikasikan kemungkinan Ukraina melancarkan serangan terhadap pasokan yang terletak jauh di dalam wilayah militer Rusia, mungkin melalui eksekusi kelompok sabotase.
Selama latihan, tampaknya kereta api lapis baja tersebut juga terlibat dalam penurunan peralatan dan tentara pada suatu titik. Selanjutnya, kereta api ditarik dari medan pertempuran,
Saat ini, pasukan Rusia mempunyai konsentrasi transportasi darat di Semenanjung Krimea. Di kota terbesarnya yaitu Sevastopol, Armada Laut Hitam Rusia mendirikan markas besarnya.
Kekuasaan Rusia meluas hingga jalur kereta api di wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, Mykolayiv, dan Zaporizhzhya.
Di satu atau mungkin semua wilayah ini, kereta lapis baja Rusia diperkirakan memainkan peran yang lebih aktif dalam operasi militer melalui distribusi sumber daya.
Salah satu misi potensial lainnya dari kereta api lapis baja di wilayah Ukraina ini adalah pengawasan jalur kereta api untuk mengetahui potensi tindakan subversi oleh Ukraina, seperti pemasangan bahan peledak di sepanjang rel kereta api.
-RBS-