AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kelly Grieco, peneliti terkemuka di Stimson Center Washington, Amerika Serikat melaporkan dalam artikel di Reuters baru-baru ini bahwa jet tempur F-16 buatan AS membutuhkan landasan yang dipersiapkan dengan baik agar bisa lepas landas dan mendarat dengan aman.
Sebab, saluran masuk udara pada F-16 yang besar dan rendah memungkinkan untuk menyedot puing-puing di landasan pacu yang tidak terawat, seperti banyak ditemukan di Ukraina.
Sebaliknya, model Soviet seperti MiG-29 dirancang untuk menghindari hal itu. Pada MiG-29, misalnya, dua saluran masuk udara terletak tinggi di sisi badan pesawat, sehingga secara efektif menghindari kemungkinan adanya puing-puing di darat yang bepotensi menimbulkan kerusakan pada mesin pesawat.
Sebelumnya, sudut pandang serupa dikemukakan oleh lembaga studi perang terkemuka lainnya.
Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli dari Royal United Service Institute Inggris (RUSI), yang disorot dalam laporan yang diterbitkan oleh Business Insider.
Sementara itu, Rusia siap menerapkan tindakan tegas jika lapangan udara NATO difungsikan sebagai landasan peluncuran jet tempur yang dipindahkan ke Kyiv.
Outlet media Rusia, Vzglyad, melaporkan pernyataan dari Diplomat Gavrilov yang menyatakan bahwa NATO memperhatikan kehati-hatiannya.
Gavrilov menyampaikan bahwa tanpa penundaan, para diplomat Barat menyampaikan komunikasi kami ke ibu kota masing-masing, terutama ke Polandia, Rumania, dan Slovakia.
Saat ini, pasukan Rusia tidak secara aktif menargetkan bandara Ukraina dalam kampanye mereka.
Alasannya sederhana, saat ini bandara-bandara tersebut tidak memainkan peran penting dalam konflik yang terjadi saat ini.
Namun, jika Ukraina menerima jet tempur Barat, situasinya bisa berubah, yang mengarah pada potensi pemanfaatan rudal udara-ke-permukaan jarak jauh oleh penerbangan Rusia.
Dalam keadaan seperti itu, hanya menargetkan wilayah di mana F-16 Ukraina ditempatkan sudah cukup untuk mencapai tujuan mereka.
Fokusnya tidak harus menargetkan pesawat secara langsung atau struktur pengatur lalu lintas udara, melainkan pada landasan pacu.
Dengan hanya menyebabkan kerusakan atau kontaminasi pada landasan pacu (seperti tumpahan bahan bakar), mereka dapat secara efektif menetralisir segala ancaman, lapor Bulgarian Military.
Saat ini sejumlah pilot Ukraina sedang melaksanakan latihan penerbangan di Pusat Pelatihan F-16 di Rumania.
Sejumlah negara seperti Belanda dan Denmark telah menyatakan siap melakukan transfer pesawat tempur F-16 ke Ukraina.
AS mengatakan, jet tempur F-16 tidak akan siap digunakan untuk bertempur oleh pasukan Ukraina dalam tempo setahun.
-JDN-