AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) Angkatan Darat Inggris (British Army) melakukan uji coba pertempuran kota menggunakan drone. Hal ini dalam upayanya mengidentifikasi teknologi dan konsep operasi yang sesuai untuk mendukung operasi pengintaian dan serangan presisi di lingkungan perkotaan.
Teknologi serupa telah terbukti sangat populer dan sukses dalam operasi tempur di Ukraina di mana segala sesuatu mulai dari drone berbiaya rendah, komersial dan dimodifikasi hingga drone kamikaze yang lebih kompleks dan mahal terus digunakan untuk mengidentifikasi dan menargetkan personel yang diturunkan dan dipasang pada siang dan malam hari.
Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris menyatakan, operator drone Angkatan Darat Inggris baru mengoperasikan drone bersenjata D40 Defendtex di wilayah udara Inggris pada tahun 2022.
Sebagai bagian dari Eksperimen Perang Angkatan Darat (AWE), operator drone Angkatan Darat Inggris dan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) yang ditugaskan di Unit Uji Coba dan Pengembangan Infanteri (ITDU) baru-baru ini mendemonstrasikan enam jenis drone tambahan dan efektor satu arah yang mematikan, tulis Breaking Defense.
Beragam platform drone diuji coba dalam simulasi pertempuran kota tersebut, termasuk Rotem dari Israel Aerospace Industries, Exploratore dari Rheinmetall, Strike One dari Aether, dan drone kecil Wolverine dari XTEND, drone angkat berat Hydra dari Drone Hibrida, dan lainnya.
Juru Bicara militer menjelaskan, AWE Urban Series dirancang untuk mengoptimalkan efektivitas Angkatan Darat Inggris di lingkungan perkotaan.
Sketsa taktis berdasarkan Konsep Pengoperasian Lahan dan pembelajaran yang diidentifikasi dari operasi yang sedang berlangsung di seluruh dunia telah membentuk platform untuk menghasilkan bukti kredibel mengenai eksploitasi, kata dia.
-Poetra-