AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Biro Desain Tupolev Rusia telah mengerjakan calon pembom siluman jarak jauh generasi berikutnya, yang disebut PAK DA (Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dal’ney Aviatsii), sejak akhir tahun 2000-an.
Hingga saat ini proyek tersebut masih terus berjalan dan pekan lalu muncul berita bila Rusia, sedang menyiapkan pangkalan berikut beragam peralatannya untuk melaksanakan pengujian pembom siluman ini.
Ke depan, diharapkan PAK DA dapat menggantikan peran pembom Tu-95 Bear, Tu-160 Blackjack, dan Tu-22M Backfire.
Keberadaan program PAK-DA terungkap pada pertengahan tahun 2010-an, namun rincian mengenai karakteristik calon pesawat tersebut masih sangat sedikit.
Para pengamat hanya mengandalkan sedikit laporan berita untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik pesawat ini dan kemajuan dalam pengembangannya.
Pada tahun 2019, Wakil Menteri Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa desain awal pembom PAK DA telah disetujui dan Tupolev telah mulai mengerjakan dokumentasi desainnya.
Pada tahun 2022, dilaporkan bahwa prototipe mesin untuk pembom strategis ini, dengan nama sandi Izdeliye RF, sedang menjalani pengujian.
Berdasarkan informasi yang tersedia, PAK-DA, yang juga dikenal sebagai Poslannik dan Izdeliye 80 akan dibangun di atas platform sayap terbang. Pesawat menggunakan material dan perangkat di pesawat yang secara dramatis dapat mengurangi tanda radarnya.
Sputnik pada 15 Desember 2023 menulis, pembom PAK DA dijadwalkan akan memasuki layanan Angkatan Dirgantara Rusia pada tahun 2027. Produksi massalnya akan dilakukan pada akhir dekade ini.
Namun demikian, berjalannya semua program ini akan tergantung pada berbagai hal, terlebih ketika Rusia saat ini masih dalam kondisi berperang dengan Ukraina di mana membutuhkan banyak anggaran untuk mendukung operasi militer khususnya.
Seperti halnya pesawat berawak baru Rusia lainnya, pembom strategis PAK DA dirancang mampu membawa beragam rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara, rudal jelajah, dan senjata hipersonik Rusia.
PAK DA juga dirancang adaptif untuk membawa amunisi terbaru Rusia saat telah memasuki layanan tugas nantinya. Selain itu, pesawat akan dilengkapi dengan sistem komunikasi dan peperangan elektronik terbaru Rusia.
Bagi Rusia, pengembangan PAK DA merupakan sesuatu yang mutlak dilaksanakan. Sebab, pesawat-pesawat pembom yang dimiliki saat ini telah berusia lanjut, yang rata-rata merupakan rancangan tahun 1950-an dan 1960-an.
Beberapa di antaranya memang kemudian dimodernisasi dan diperpanjang masa pakainya.
Sedikit informasi yang masih belum terkonfirmasi menyebut, PAK DA mampu terbang dengan jangkauan operasional 12.000-15.000 km serta mengudara selama 30 jam tanpa pengisian bahan bakar. Pesawat diawaki oleh empat personel dan mampu membawa amunisi hingga 30 ton.
Kemampuan ini akan memberikan kekuatan baru bagi pasukan pembom jarak jauh Rusia, menyongsong eskalasi konflik global yang kian tidak menentu.
Banyak yang meragukan
Banyak yang meragukan apakah Rusia sanggup melanjutkan proyek PAK DA hingga melakukan produksi massal lainnya.
Dari sisi anggaran tentu Rusia harus mampu mendukung proyek ini. Namun dari sisi yang lain, Rusia sebagai pewaris terbesar Uni Soviet memiliki pengalaman luas dalam merancang pesawat canggih sejak tahun 1920-an.
Dalam periode pasca Perang Dunia II, dunia menyaksikan bagaimana Soviet berhasil membuat beragam pesawat militer termasuk pembom-pembom strategisnya.
PAK-DA menjanjikan sebuah pesawat baru secara fundamental. Ini adalah pembom strategis yang menjanjikan bagi Angkatan Dirgantara Rusia.
Pengamat mengakui, pengerjaan proyek PAK DA telah berlangsung cukup lama. Namun, jika fasilitas pengujiannya telah disiapkan, sebagaimana berita yang muncul pada awal Desember ini, artinya pengembangan prototipe pesawat ini hampir selesai, kata Dmitry Kornev, pendiri portal militer Rusia.
Dikatakan bahwa pangkalan uji adalah tempat di mana kekuatan badan dan sayap pesawat akan diuji. Dengan kata lain, lanjut dia, salah satu prototipe pertama PAK DA akan diuji menggunakan peralatan-peralatan khusus di darat.
Prototipe kedua selanjutnya akan disiapkan untuk uji penerbangan perdana jika pengujian di darat sudah selesai.
“Ini adalah pesawat yang akan menggunakan teknologi pengurangan tanda radar. Dilihat dari informasi yang tersedia, ini adalah desain sayap terbang jarak jauh, dengan jangkauan antarbenua,” ujar Kornev.
Namun begitu, di sini kita belum mengetahui ciri-ciri atau informasi mengenai pesawat ini.
“Untuk saat ini, informasi yang sangat rahasia. Kami pun hanya melanjutkan dari informasi yang beredar,” pungkas dia.
Mari kita tunggu, apakah Rusia dalam beberapa bulan ke depan akan melakukan pengujian dan memperlihatkan prototipe PAK DA, atau proyek ini akan terus diselimuti dengan ketidakpastian hingga beberapa tahun ke depan.
-RNS-