AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Terminal Autonomy, yang sebelumnya dikenal sebagai One Way Aerospace, baru-baru ini membagikan kabar terkini melalui akun Twitter resminya mengenai pasokan drone kamikaze jarak jauh AQ 400 Scythe ke pasukan Ukraina.
Disampaikan juga oleh perusahaan, tingkat produksi awal drone AQ 400 Scythe mencapai 100 unit setiap bulan. Rencananya produksi akan ditingkatkan kali lipat menjadi 500 unit.
Meskipun perusahaan membeli beberapa komponen tertentu di luar Ukraina, terutama dari Jerman dan Inggris, proyek ini memprioritaskan lokalisasi produksi secara maksimal di dalam negeri.
Drone berdesain sederhana ini menawarkan jangkauan yang mengesankan yakni mencapai 750 km, yang berarti dapat menjangkau banyak target di wilayah Rusia, termasuk ibu kota Moskow.
Drone memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 100 kg, dan dapat membawa muatan hingga 43 kg, di mana 32 kg-nya berupa hulu ledak.
AQ 400 Scythe dapat terbang dari landasan pacu biasa atau diluncurkan menggunakan ketapel.
Drone sanggup bertahan di udara sekitar 6,5 jam terbang dengan kecepatan jelajah hampir 150 km/jam.
Dilansir oleh Bulgarian Military (16/12), ada kemungkinan AQ 400 Scythe ini telah beraksi di medan perang.
Mengingat frekuensi serangan drone massal baru-baru ini di Krimea yang diduduki Rusia, spekulasi mengenai hal itu kemungkinan benar.
-RBS-