AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komite Pertahanan parlemen Bulgaria memutuskan untuk memasok Ukraina dengan sistem rudal antipesawat yang tidak berfungsi dan berbagai jenis rudal antipesawat.
Keputusan tersebut, dengan 11 suara mendukung, empat menentang, dan satu abstain, telah memicu diskusi dalam lanskap politik Bulgaria, seperti dilansir oleh BTA pada 7 Desember 2023.
Diketahui militer Bulgaria memiliki sistem rudal permukaan ke udara 9K32 Strela (NATO: SA-7 Grail), 9K33 Osa (SA-8 Gecko), S-200 (SA-5 Gammon), S-300PMU (SA-10 Grumble), S-125M Neva-M (SA-3 Goa), dan 2K12 Kub (SA-6 Gainful).
Namun, rancangan keputusan tersebut menghadapi banyak perdebatan selama pertemuan komite. Anggota dari “BSP untuk Bulgaria” dan “Vazrazhdane” kelompok politik menyatakan keberatan mereka.
Mereka mempertanyakan waktu dan urgensi proposal tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Atanas Zapryanov juga menghadapi pertanyaan dari sesama anggota komite tentang senjata spesifik yang disediakan.
Ditambahkan Zapryanov bahwa peralatan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi di Bulgaria.
Ia menekankan dukungannya terhadap keputusan tersebut berdasarkan keyakinan pribadi daripada tekanan pihak eksternal.
Selain itu, bantuan Bulgaria ke Ukraina ini juga mencakup sistem rudal pertahanan udara S-300 yang tidak dapat digunakan lagi.
Sebelumnya Pemerintah Bulgaria menunda donasi 100 kendaraan lapis baja pengangkut pasukan (APC) ke Ukraina.
Hal itu terjadi setelah Presiden Bulgaria Rumen Radev memutuskan untuk menyerukan diskusi baru di parlemen.
Diskusi dimaksud adalah mengenai ratifikasi undang-undang yang memungkinkan Bulgaria memasok peralatan transportasi lapis baja ke Ukraina tanpa biaya.
-RBS-