AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Puing-puing ADM-160 MALD (Miniature Air Launched Decoy) ditemukan untuk kedua kalinya, setelah Angkatan Udara Ukraina resmi menggunakan rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP-EG untuk menyerang target strategis militer Rusia.
Dokumentasi pertama dari reruntuhan ADM-160 MALD tercatat pada bulan Mei 2022.
Foto reruntuhan kedua ADM-160 MALD diunggah di akun X Ukrainian Front pada 1 Desember 2023 lalu.
Untuk diketahui, ADM-160 MALD diluncurkan oleh pesawat tempur/pembom untuk mengecoh dan mengalihkan mengalihkan perhatian dari sistem pertahanan udara musuh.
ADM-160 MALD berbobot 136 kg yang bentuknya mirip rudal jelajah. Rudal pengecoh ini diprogram untuk terbang dengan rute memutar dan berkeliaran di wilayah sasaran.
Hal ini sangat berguna untuk membantu melindungi pesawat tempur/pembom ataupun rudal jelajah yang menyusup masuk agar tidak diserang oleh sistem pertahanan udara musuh.
Rudal pengecoh tersebut memiliki jangkauan sekitar 600 mil (965 km). Rudal dapat menjangkau jauh melampaui jangkauan mana pun yang dapat disentuh oleh Storm Shadow/SCALP-EG.
Untuk ADM-160 MALD yang digunakan oleh Ukraina merupakan versi standar dan dapat diatur untuk meniru tanda radar berbagai pesawat dan rudal.
Jenis MALD yang lebih canggih seperti MALD-X, MALD-J, dan MALD-N, hanya tersedia di layanan militer AS.
MALD memiliki muatan peperangan elektronik aktif yang membuat mereka jauh lebih mampu menipu sistem pertahanan udara lawan.
Tak diketahui pasti, apakah Angkatan Udara Ukraina menggunakan MiG-29 atau Su-24-nya yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan sistem rudal pengecoh ini.
Sementara untuk rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP-EG telah terkonfirmasi bisa diluncurkan menggunakan jet serang/pembom Su-24.
Seperti diketahui, rudal jelajah sumbangan Inggris dan Prancis ini telah beberapa kali berhasil menghantam target strategis militer, lolos dari sergapan rudal pertahanan udara Rusia.
-RBS-