AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing mendapatkan cuan tambahan dari kontrak terbaru senilai 2,3 miliar USD untuk memproduksi 15 pesawat tanker KC-46A Pegasus tambahan.
Kontrak untuk produksi 15 KC-46A pada Lot 10 itu menjadikan total armada KC-46A yang dipesan menjadi 153 unit.
Kesepakatan dicapai oleh Boeing Defense, Space & Security dengan Angkatan Udara AS (USAF). Pesawat akan dibuat untuk kebutuhan USAF dan pelanggan internasional yang tidak disebutkan namanya.
Pada bulan Februari 2011, USAF memilih pesawat tanker tersebut sebagai pemenang dalam kompetisi kapal tanker KC-X untuk menggantikan Boeing KC-135 Stratotanker yang lebih tua.
KC-46A diproduksi di jalur produksi 767 yang ada dan kemudian dimiliterisasi di Pusat Modifikasi Everett, menurut laporan GlobalData.
Lynn Fox, Wakil Presiden dan Manajer Program KC-46 di Boeing, menyatakan terima kasih atas kemitraan yang berkelanjutan dengan Angkatan Udara AS.
Ia menekankan peran kemampuan KC-46A dalam mengatasi kebutuhan misi yang terus berkembang dalam lanskap keamanan global saat ini.
Dikatakan, KC-46A Pegasus mengubah peran tradisional kapal tanker dengan memberikan kemampuan bagi pasukan gabungan dan negara sekutu.
Pesawat ini memiliki kemampuan seperti pengisian bahan bakar di udara, transportasi kargo dan penumpang, dukungan evakuasi aeromedis, dan konektivitas data pada tingkat taktis.
Kemampuannya untuk mengirimkan dan bertukar data memfasilitasi mobilitas udara, jangkauan global, dan lapangan kerja tempur yang gesit.
Hingga saat ini, Boeing telah berhasil mengirimkan 76 KC-46A ke USAF dan dua ke Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF).
Pada Agustus 2022, Boeing mendapatkan kontrak dari Departemen Pertahanan AS senilai hingga 927 juta USD untuk pengadaan empat pesawat KC-46A pesanan Israel.
-Poetra-