AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di akhir tahun 2023 ini, perusahaan kedirgantaraan terkemuka asal Türkiye, Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ), tengah sibuk menyiapkan penerbangan perdana dua pesawat silumannya (stealth).
TUSAŞ berupaya untuk meluncurkan penerbangan perdana Anka-3, yaitu pesawat tempur tak berawak dan jet tempur nasional mereka KAAN, lapor Anews Turkiye (27/11).
Kedua produk TUSAS tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Turkiye, juga untuk ekspor di kemudian hari.
Anka-3 mengadopsi desain sayap terbang (flying wing), tak dibekali sirip ekor (tailless) dan mengadopsi mesin turbofan.
Memiliki visibilitas radar yang rendah, memberikan karakteristik siluman (stealth) yang meningkatkan kemampuannya untuk beroperasi tanpa terdeteksi lawan.
Anka-3 dilengkapi dengan kemampuan komunikasi Line-of-Sight dan Beyond Line-of-Sght (LOS/BLOS), yang dicapai melalui kontrol satelit.
Fitur ini memastikan komunikasi yang andal dan efisien antara drone dan operator daratnya, bahkan saat beroperasi dalam jarak jauh.
Dari segi spesifikasi, Anka-3 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 6.500 kg. Dapat membawa muatan hingga 1.200 kg, termasuk senjata, atau sistem pengawasan.
Mampu terbang hingga ketinggian 12.192 m, dengan laju kecepatan maksimum 0,7 Mach, dan daya tahan penerbangan hingga 10 jam lamanya.
Anka-3 didapuk menjalankan misi serangan udara ke darat, SEAD-DEAD (Suppression-Destruction of Air Defense Systems), serta IGK (Intelligence-Reconnaissance-Observation) dan Electronic Warfare.
Sementara KAAN yang proyeknya dimulai pada 2016 ini, dikembangkan untuk menggantikan jet tempur F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Turkiye, yang ditargetkan beroperasi pada 2028.
Jet tempur dengan panjang 21 meter itu dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 1,8 (2.222 km/jam) berkat mesin kembarnya.
KAAN dilengkapi dengan sistem kesadaran situasional yang tinggi, beban kerja pilot yang dioptimalkan, deteksi kerusakan akibat pertempuran, sistem misi generasi baru, kemampuan pengamatan yang rendah, serangan presisi, serta ruang senjata internal.
Penerbangan perdana KAAN dikatakan akan dilangsungkan pada tanggal 27 Desember. Hal ini disesuaikan dengan momen pembentukan Republik Turkiye pada 27 Desember 1919.
-RBS-