AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Rusia akan terus membangun kelompok kapal selam konvensional kelas Proyek 636.3 Varshavyanka untuk kebutuhan dalam negeri. Panglima Angkatan Laut Rusia Nikolay Yevmenov mengatakan hal itu pada hari Selasa.
Kapal selam baru Project 636.3 ini akan melengkapi Armada Pasifik Rusia, dan produk berikutnya akan terus dibuat.
“Rangkaian ini akan dilanjutkan, kapal perang kelima (Mozhaisk) bukanlah yang terakhir dan itulah mengapa kami (akan) memiliki kapal perang lain dari seri ini (untuk Armada Pasifik) dan selanjutnya seri ini akan dilanjutkan untuk Armada lainnya,” kata Yevmenov dikutip TASS.
Ditambahkan, kapal kelas ini membawa senjata presisi jarak jauh, yaitu rudal Kalibr.
Pada Agustus 2023, sebuah sumber di industri pembuatan kapal dalam negeri mengatakan kepada TASS bahwa Staf Utama Angkatan Laut Rusia mempertimbangkan berbagai opsi untuk membangun kapal selam proyek ini.
Kepala Galangan Kapal Admiralty (bagian dari United Shipbuilding Corporation) Andrey Veselov mengatakan, pembuatan kapal kelas ini memenuhi semua komitmen dan kontraknya tepat waktu.
Galangan Kapal Admiralty sedang membangun serangkaian enam kapal selam Proyek 636.3 untuk Armada Pasifik Rusia.
Pada tanggal 28 November, kapal selam kelima dari Proyek ini, Mozhaisk, dikirim ke Angkatan Laut Rusia. Kapal dilengkapi rudal jelajah Kalibr-PL sebagai senjata serangan dasarnya.
Galangan Kapal Admiralty sebelumnya membangun enam kapal selam diesel-listrik Proyek 636.3 untuk Armada Laut Hitam Rusia.
Kapal selam kelas Proyek 636.3 Varshavyanka (NATO: Improved Kilo-II) milik generasi ketiga kapal penjelajah kapal selam diesel-listrik besar. Panjangnya 74 m dan bobotnya lebih dari 3.900 ton.
Karena lambungnya yang kuat, kapal selam ini memiliki kedalaman operasional 240 m dan mampu menyelam hingga kedalaman maksimum 300 m. Jangkauan operasional mencapai 7.500 mil.
Kapal selam Project 636 diawaki oleh 52 orang dan dianggap sebagai salah satu kapal penjelajah bawah air paling tenang di dunia.
Kapal ini memiliki kecepatan hingga 20 knot dan memiliki daya tahan laut selama 45 hari dan awak 52 orang.
-JDN-