AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia dilaporkan baru-baru ini telah memindahkan (mereposisi) sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari wilayah Kaliningrad ke wilayah perbatasan barat Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris melalui siaran pemerintahnya terkait dengan perang Rusia dan Ukraina yang hingga saat ini masih berlangsung.
Pengungkapan Kementerian Pertahanan Inggris ini sekaligus menyoroti berkurangnya sistem pertahanan udara canggih Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sejak akhir Oktober lalu.
Diduga, Rusia telah mengalami kesulitan untuk mempertahankan wilayah penting yang mereka duduki dalam konflik dengan Rusia.
Reposisi S-400 dari Kaliningrad menggarisbawahi dinamika yang berkembang dan keseimbangan kekuatan yang rapuh di wilayah tersebut, tulis Kementerian Pertahanan Inggris.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa sifat peperangan modern yang terus berkembang, di mana sistem pertahanan yang canggih secara signifikan berdampak pada perhitungan geopolitik dan paradigma keamanan global.
Mengenai S-400, sistem rudal pertahanan udara ini dirancang untuk melawan berbagai ancaman udara mulai dari jet tempur, drone, rudal balistik, termasuk roket berpemandu HIMARS.
S-400 memiliki jangkauan keterlibatan terhadap target maksimum hingga 400 km dan dapat menyerang target mulai dari 5 m hingga 30 km.
S-400 dilengkapi dengan sistem radar canggih yang mampu mendeteksi, melacak, dan melibatkan target pada jarak jauh.
Selain itu, S-400 dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik yang dapat melawan penanggulangan elektronik musuh, seperti jamming radar dan umpan.
-JDN-