AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jepang akan menjadi negara baru pemilik rudal jelajah serangan darat taktis Tomahawk, menyusul Inggris dan Australia sebagai pemiliki rudal ini di luar AS.
Tokyo telah mengajukan pembelian 400 rudal buatan Raytheon tersebut dan Pemerintah AS telah menyetujuinya, seperti diberitakan laman DSCA, Departemen Pertahanan AS.
Kesepakatan senilai 2,3 miliar USD tersebut mencakup hingga 200 Tomahawk Block IV All Up Rounds (AURs) (RGM-109E), hingga 200 AUR Tomahawk Blok V (RGM-109E), dan 14 Sistem Kontrol Senjata Taktis Tomahawk (TTWCS).
Kesepakatan tersebut juga mencakup dukungan untuk TWS seperti AUR, TTWCS, dan pusat rangkaian perangkat lunak distribusi misi, serta kontainer, studi kelayakan, perangkat lunak, perangkat keras, serta peralatan dan layanan pelatihan.
Pada awal Oktober lalu, Menteri Pertahanan Jepang yang baru dilantik Minoru Kihara mengatakan bahwa rudal Tomahawk akan tiba di Jepang setahun lebih awal dari jadwal semula setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Disebutkan, Jepang akan menerima rudal Tomahawk Blok IV mulai tahun fiskal 2025, dan Blok V akan mulai tahun 2026.
Kihara mengatakan jangkauan Tomahawk Blok IV cukup memadai dan akan melengkapi delapan kapal Aegis Pasukan Bela Diri Marinir Jepang.
Dua kapal perusak Aegis baru juga akan ditugaskan pada tahun 2027–28.
Untuk pengadaan di masa mendatang, Jepang juga telah mempertimbangkan versi Tomahawk yang diluncurkan dari platform darat dan kapal selam.
-Poetra-