AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hasil kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Uzbekistan pada 2 November 2023 lalu, membuahkan hasil kerja sama strategis antara kedua negara.
Prancis berpotensi untuk mendapatkan bahan baku uranium untuk perusahaan energinya, sedangkan Uzbekistan akan mendapatkan dua lusin (24) jet tempur multiperan Rafale dari Dassault Prancis untuk Angkatan Udaranya.
Namun, syarat pasti dan pengaturan pendanaan pengadaannya masih dirahasiakan. Informasi ini dilaporkan oleh portal khusus industri Prancis, Intelligence Online (20/11).
Pastinya Uzbekistan harus sabar mengantri, karena industri pesawat Dassault telah kebanjiran pesanan Rafale dari Uni Emirat Arab, India, Qatar, Indonesia, Kroasia, dan negara lainnya.
Jet tempur Rafale ini diharapkan memodernisasi armada Angkatan Udara Uzbekistan dari sebelumnya menggunakan pesawat Blok Timur ke Blok Barat.
Diketahui, saat ini Angkatan Udara Uzbekistan mengoperasikan jet tempur garis depan 38 unit MiG-29 dan 25 unit Su-27, serta 20 jet serang Su-25.
Angkatan Udara Uzbekistan sebelumnya juga telah menggunakan produk buatan Prancis, yakni 11 helikopter medium Eurocopter (kini Airbus Helicopters) AS550 dan 15 helikopter ringan AS532.
-RBS-