AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah mengoperasikan drone Bayraktar TB2S sejak 2021, kini Ethiopia dilaporkan telah menerima drone baru yang lebih besar dari Turkiye, yakni Bayraktar Akinci.
Komando Penerbangan Angkatan Laut Ethiopia akan menjadi pengguna drone ini. Namun jumlah pasti yang diakuisisi tidak diungkapkan, Scramble Magazine mewartakan (15/11).
Ethiopia menjadi negara asing ketiga yang mengoperasikan drone Akinci setelah Pakistan yang mendapatkan sejak April 2023 dan Libia mulai Mei 2023.
Mengenai Akinci, drone dengan julukan ikan terbang ini memiliki lebar sayap 20 meter dan memiliki dua mesin berdaya 450 ps.
Akinci mampu terbang hingga ketinggian lebih dari 11.000 m, dan nongkrong di udara sekitar 25 jam lamanya mencari dan mengawasi mangsanya.
Sebagai drone modern, Akinci telah dilengkapi dengan radar Active Electronically Scaned Array (AESA) yang diproduksi secara lokal.
Akıncı bisa membawa berbagai persenjataan, termasuk rudal Smart Micro Munitions (MAM-L) yang dikembangkan oleh Roketsan, rudal udara ke udara Gökdoğan (Merlin), dan Bozdoğan (Peregrine).
Drone ini Juga dapat meluncurkan beberapa jenis amunisi buatan lokal lainnya, seperti Stand-Off Missile (SOM) buatan Roketsan. Rudal jelajah udara ke permukaan jarak jauh ini dapat mencapai target hingga 150 km.
-RBS-