AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia baru-baru ini merilis video resmi yang menunjukkan jet pembom tempur Su-34 Fullback sedang menjalani persiapan untuk serangan tempur dengan bom FAB-500M-62 yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan sayap lipat.
Bom luncur Rusia ini biasa disebut sebagai “Russian JDAM” (Joint Direct Attack Munition versi Rusia). Sementara singkatan JDAM merujuk pada bom buatan Amerika Serikat.
JDAM versi Rusia ini merupakan bom modifikasi yang dilengkapi dengan UMPK (Unifitsirovannyi Modul Planirovaniya i Korrektsii), yang merupakan singkatan dari modul luncuran dan koreksi terpadu.
AU Rusia menggunakan bom yang dimodifikasi ini untuk menargetkan aset militer Ukraina dari jarak yang cukup jauh, sehingga mengurangi risiko terhadap pesawat yang berada dalam jangkauan sistem pertahanan udara Ukraina.
Integrasi sayap dan sistem panduan ke dalam bom serba guna telah menjadi alat yang tangguh bagi AU Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung, sehingga menimbulkan tantangan serius bagi Ukraina.
Rusia sendiri secara resmi mengakui penggunaan bom tersebut dalam sebuah komunike pada tanggal 8 Mei 2023.
Dikatakan bahwa pembom tempur Su-34 dengan bom modular UMPK menyerang lokasi tentara bayaran asing di dekat desa Ivanivka dekat Kharkiv.
Namun saat itu bom luncur ini belum diperlihatkan secara resmi, sehingga masih menjadi misteri.
Su-34 Rusia yang dilengkapi bom berpemandu UMPK dapat menyerang sasaran dengan presisi tinggi pada jarak hingga 50 km jauhnya.
-RBS-