AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dari Israel kembali ke Israel, begitulah sistem pertahanan udara Iron Dome yang dibeli Amerika Serikat dari Israel, akan dikirimkan ke negara asalnya untuk membantu negara sahabatnya tersebut berperang melawan Hamas.
Pada awal Oktober 2023, setelah serangan Hamas, Pentagon mengungkapkan rencana pengembalian Iron Dome tersebut. Keputusan ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan Israel terhadap ancaman rudal atau roket permukaan ke permukaan Hamas.
Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan niatnya untuk menyewakan sistem ini kembali ke Israel.
Pengaturan ini memastikan bahwa AS tetap mempertahankan kepemilikan sistem tersebut sambil memberikan Israel kemampuan pertahanan yang penting, Army Recognition mewartakan (13/11).
Angkatan Darat AS sendiri pertama kali mengakuisisi sistem Iron Dome dari Israel pada tahun 2019, dengan pengiriman pertama dilakukan pada tahun 2020.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara canggih yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel.
Dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 4 km hingga 70 km.
Sejak dikerahkan pada tahun 2011, Iron Dome mencatatkan sukses besar dalam menetralisir ancaman dan melindungi penduduk sipil di Israel dari serangan rudal dan roket permukaan ke permukaan.
Kemampuannya untuk melacak dan mencegat ancaman yang masuk dengan tingkat keberhasilan yang tinggi menjadikannya komponen penting dalam strategi pertahanan nasional Israel.
-RBS-