AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Spanyol secara mengejukan membatalkan niat awalnya untuk mengakusisi jet tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat dan kini berfokus pada penambahan armada Eurofighter Typhoon yang telah ditingkatkan.
Pada November 2021, Spanyol menyatakan minatnya pada F-35. Pesawat ini akan menggantikan peran Boeing EF-18 Hornet dan McDonnell Douglas AV-8B Harrier II Angkatan Udara mereka.
Kementerian Pertahanan Spanyol menyampaikan kepada pers bahwa berkomitmen terhadap Eurofighter dan menyatakan tidak tertarik untuk mengembangkan sistem persenjataan lainnya.
Pergeseran fokus ini terjadi setelah eksplorasi mendalam terhadap kemampuan Long Term Evolution (LTE) Eurofighter Typhoon, yang bersaing langsung dengan F-35. Pada akhirnya, Eurofighter mengalahkan rekannya dari Amerika.
LTE Eurofighter menampilkan serangkaian teknologi canggih dan peningkatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan kemampuannya.
Pesawat ini menjalani peningkatan avionik, sensor, dan sistem komunikasi, sehingga meningkatkan kesadaran situasional dan meningkatkan kemampuan berbagi data.
Sistem canggih Typhoon dilengkapi dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA), sehingga memberikan peningkatan jangkauan deteksi, peningkatan pelacakan target, dan ketahanan yang sangat baik terhadap tindakan pencegahan elektronik.
Selain itu, LTE Eurofighter menggabungkan peningkatan pada sistem peperangan elektroniknya, memastikan perlindungan diri dan penanggulangan yang unggul terhadap potensi ancaman.
Pesawat tempur tangguh ini dilengkapi dengan baik untuk memenuhi tuntutan pertempuran udara modern dan unggul dalam lingkungan yang kompleks dan menantang.
Keputusan Spanyol mencerminkan semakin besarnya pengakuan atas kemampuan luar biasa Eurofighter Typhoon dalam komunitas pertahanan global. Pengumuman tersebut bertepatan dengan IQPC International Fighter Conference (IFC) 2023 di Madrid, yang semakin memperkuat komitmen Spanyol terhadap program Eurofighter.
Ketika Spanyol mengevaluasi kembali kebutuhan pertahanannya dan mencari opsi alternatif untuk memenuhi kebutuhan militernya, varian LTE Eurofighter menghadirkan pilihan yang menarik. T
eknologi canggihnya, sistem yang ditingkatkan, dan kinerja luar biasa menjadikannya pesaing yang layak di bidang pesawat tempur generasi mendatang.
Keputusan strategis Spanyol untuk mengalihkan fokusnya ke Eurofighter menandakan babak baru dalam kemampuan pertahanan negaranya dan membuka jalan bagi kemajuan masa depan dalam penerbangan militer Eropa.
Penarikan diri dari negosiasi F-35 juga bertepatan dengan kemungkinan modernisasi upgrade Long Term Evolution (LTE) untuk pesawat tempur Eurofighter dalam armadanya yang lebih besar.
Varian LTE dari Eurofighter adalah versi modern dari pesawat Typhoon asli. Ini menggabungkan teknologi canggih dan peningkatan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
LTE memperkenalkan perbaikan di berbagai bidang seperti avionik, sensor dan sistem komunikasi. Peningkatan ini memungkinkan Eurofighter untuk memiliki kesadaran situasional yang lebih besar, kemampuan berbagi data yang lebih baik dan interoperabilitas yang lebih baik dengan pesawat lain dan sistem darat.
Varian LTE dari Eurofighter dirancang untuk memenuhi kebutuhan pertempuran udara modern yang terus berkembang.
Teknologi canggih dan peningkatannya menjadikannya pesawat tempur yang tangguh, mampu beroperasi di lingkungan yang kompleks dan menantang, kata Kementerian Pertahanan Spanyol.
-JDN-