Polandia dalam hitungan minggu akan menandatangani pembelian MQ-9B SkyGuardian UAV dari General Atomics

MQ-9B-SkyGuardianGA-ASI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Polandia dalam hitungan dua-tiga minggu ke depan akan menandatangani kontrak pembelian drone (UAV) MQ-9B SkyGuardian dengan General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) dari Amerika Serikat.

Pejabat senior militer Polandia mengatakan, pengadaan drone tersebut sebagai bagian dari upaya memodernisasi Angkatan Udara Polandia yang ekstensif, dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Polandia pada bulan Oktober 2022 telah mengumumkan akan mengakuisisi sejumlah drone baru untuk menggantikan peran MQ-9A Reaper yang disewa dari AS.

Dan hari ini, Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Polandia Mayjen Cezary Wisniewski mengungkapkan rencana penandatanganan kontrak untuk pengadaan MQ-9B.

“Saat ini kami sedang mengerjakan kontrak dengan General Atomics untuk MQ-9 Bravo,” ujar Wisniewski kepada Breaking Defense di acara International Fighter Conference di Madrid.

“Kontraknya akan siap dalam dua hingga tiga minggu. Itu bukan jumlah (UAV) yang banyak dan sebenarnya kami tidak memerlukan jumlah yang banyak karena peran ISR kami adalah drone (Bayraktar) TB2 (MALE),” tambah dia.

Polandia saat ini menggunakan MQ-9A UAV jenis MALE (Medium-Altitude, Long-Endurance) untuk melakukan misi pengintaian di perbatasan timur Polandia.

Polandia pertama kali memesan 24 UAV Bayraktr TB2 dari Turki pada Mei 2021 dan telah menerima tiga dari empat kelompok pengiriman. Pengiriman kelompok keempat akan dilaksanakan dalam waktu yang akan datang.

Drone Bayraktar TB2 digunakan Ukraina dalam perang melawan Rusia di samping beragam UAV kelas kecil dan amunisi berkeliaran.

Sementara Pemerintah AS sejauh ini menolak untuk menyetujui pasokan MQ-9 Reaper atau jenis yang lebih besar untuk pasukan Ukraina.

Saat ditanya mengenai pengadaan F-35A dari Lockheed Martin, Wisniewski mengatakan bahwa pesanan awal Polandia sebanyak 32 jet F-35 akan mulai datang pada tahun 2025.

Kelompok pilot pertama sebanyak delapan orang akan melakukan perjalanan ke AS untuk pelatihan pesawat tersebut tahun depan.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *