AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Israel mengatakan telah memotong setengah dari Jalur Gaza dan mengepung Kota Gaza.
Secara efektif, langkah ini berarti telah membagi wilayah Palestina menjadi dua bagian utara dan selatan, kata juru bicara IDF Daniel Hagari pada hari Minggu, Sputnik melaporkan.
“Hari ini, pasukan IDF dari Brigade Infanteri Golani telah mengepung Kota Gaza, mencapai laut dan bertahan. Kota Gaza juga telah dikepung dari selatan, secara de facto membentuk Jalur Gaza utara dan selatan,” ujar Hagari.
“Kami menjaga koridor tetap terbuka yang memungkinkan warga di bagian utara wilayah kantong dan di Kota Gaza untuk bergerak ke selatan,” tambah dia.
Sementara itu Reuters pada hari Minggu melaporkan, Israel telah menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata.
Israel mengatakan pasukannya telah mengepung Kota Gaza ketika diplomat tinggi Amerika Serikat berusaha keras untuk mengatasi krisis yang mengancam akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut di negara tetangganya, Lebanon.
Gaza berada di bawah pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Israel pada hari Minggu, Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan.
Perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel mengatakan bahwa semua layanan komunikasi dan internet sekali lagi terputus.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bergabung dengan seruan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang melakukan kunjungan mendadak ke Tepi Barat yang diduduki.
Namun setelah Blinken mengulangi kekhawatiran AS bahwa gencatan senjata dapat membantu Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengesampingkan hal tersebut kecuali para sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
“Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera,” ujar Netanyahu.
-Poetra-