Butuh 6 bulan untuk mengintegrasikan rudal jelajah Taurus ke Su-24 Ukraina, menjadi lawan berat bagi Rusia

Rudal Jelajah Taurus KEPD 350

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – CEO Taurus Systems Joachim Knopf mengatakan, butuh enam bulan bagi perusahaannya untuk mengintegrasikan rudal jelajah jarak jauh Taurus KEPD 350 ke pesawat Su-24 Fencer milik Ukraina.

Waktu enam bulan tersebut sudah termasuk untuk melatih kru pesawat untuk menggunakannya, yang kurang lebih memakan waktu 3-4 bulan. Integrasi rudal dan pelatihan pilot/teknisi akan dilakukan secara simultan.

Knopf mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan para wartawan di Jerman baru-baru ini, seperti diberitakan Janes.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mengintegrasikan rudal Taurus ke jet F-16 yang akan didonasikan ke Ukraina membutuhkan waktu 1-1,5 tahun.

Taurus Systems merupakan perusahaan patungan antara MBDA Deutschland, cabang Jerman dari konsorsium rudal Eropa MBDA, dan Saab Bofors Dynamics di Swedia, yang sekarang menjadi divisi BAE Systems dan berkantor pusat di Inggris.

Taurus KEPD 350 pertama kali memasuki layanan Angkatan Udara Jerman pada tahun 2005. Rudal jelajah ini memiliki jangkauan sekitar 300 mil (482,8 km) atau hampir 500 km.

Rudal tersebut membawa hulu ledak dua tahap kelas 1.000 pon yang disebut MEPHISTO (Multi-Effect Penetrator Highly Sophisticated and Target Optimised).

Hulu ledak tersebut mampu menembus jauh ke dalam target yang keras sekalipun dan dapat diatur kapan harus meledaknya.

Semisal ia ditembakkan dari atas dan menembus ke sebuah gedung bertingkat, rudal ini dapat diatur meledaknya setelah berada di lantai ke berapa sebagaimana diinginkan.

Setidaknya sebagian dari armada Su-24 Ukraina era Soviet saat ini telah dimodifikasi agar dapat menggunakan rudal jelajah Storm Shadow yang dipasok Inggris, serta SCALP-EG yang hampir identik dari Perancis, tulis The Drive.

Oleh karena itu, Fencer akan menjadi pilihan logis sebagai pembawa rudal jelajah Taurus bukan hanya karena desain intinya, tetapi juga karena pekerjaan yang harus dilakukan untuk menambahkan rudal jelajah Barat lainnya ke dalam persenjataannya.

Sebelumnya Jerman menyatakan khawatir untuk mentransfer rudal Taurus KEPD 350 kepada Ukraina. Hal ini karena rudal dapat digunakan oleh Kyiv untuk menyerang wilayah Rusia tanpa pesawat Ukraina masuk ke teritori Rusia.

Terlebih karena rudal ini dapat membawa muatan hulu ledak nuklir.

Integrasi rudal jelajah Taurus KEPD 350 ke pesawat Su-24 Ukraina, menjadi tantangan sekaligus lawan berat tersendiri bagi Rusia.

Sebab, hal ini semakin melengkapi persenjataan jarak jauh Ukraina untuk memukul Rusia, di tengah kesulitan Kyiv untuk melakukan serangan balasan terhadap Moskow.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *