Ukraina menunjukkan kemampuan angkatan laut yang mengejutkan di Laut Hitam

Unmanned Surface VehicleIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kekurangan kapal perang tak membuat Ukraina kehilangan akal dan semangat untuk meningkatkan kemampuan angkatan lautnya.

Cara baru, yang lebih murah dan mematikan, telah ditemukan yakni dengan membuat Kendaraan Permukaan Tak Berawak (USV) yang dipenuhi dengan bahan peledak.

Ini merupakan implementasi dari teknologi yang sudah ada yang kemudian dimodernisasi, seperti halnya Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV).

Wahana ini menggabungkan perahu robotik dengan ranjau laut atau bom lainnya.

Para pengamat menilai, penggunaan USV selain cukup efektif untuk menjawa wilayah pantai dari masuknya kapal-kapal musuh maupun untuk menghambat potensi invasi amfibi, juga dapat digunakan untuk melakukan serangan senyap.

Pengerahan kapal-kapal perang Rusia di Laut Hitam, kini mendapat tantangan baru terhadap munculnya kawanan baru USV.

USV Ukraina telah terbukti dalam sejumlah penyerangan terhadap target-target Rusia. Pada awal 17 Juli lalu misalnya, salah satu bagian Jembatan Selat Kerch runtuh akibat ledakan yang diakibatkan oleh serangan USV.

USV dapat menyasar target yang jauh dengan tanpa diketahui, terlebih pada operasi malam hari.

Ukraina telah berulang kali menggunakan USV bermuatan bahan peledak untuk menargetkan kapal, bahkan di pelabuhan Rusia yang berjarak ratusan mil dari perairan yang dikuasai Ukraina.

Ukraina juga disinyalir akan menggunakan kawanan USF untuk menyerang jalur logistik penting antara Rusia selatan dan Krimea yang diduduki.

Akibat ancaman ini, diberitakan bahwa sejumlah kapal perang Rusia telah diungsikan dari Krimea ke pelabuhan lain yang lebih jauh ke timur, meskipun pelabuhan-pelabuhan tersebut mungkin masih berada dalam jangkauan serangan USV.

Sepanjang konflik, ranjau laut telah menghalangi kemampuan Rusia untuk melancarkan serangan amfibi terhadap pelabuhan utama Odesa dan wilayah pesisir lainnya.

Kemampuan Ukraina untuk menghilangkan kekuatan laut Rusia telah memfasilitasi pengiriman biji-bijian dan komersial lainnya di sepanjang tepi barat Laut Hitam.

Ukraina telah menunjukkan bahwa kombinasi USV, rudal berbasis darat, dan ranjau laut dapat menghalangi kemampuan angkatan laut yang unggul untuk melakukan kontrol laut, setidaknya di wilayah perairan yang relatif terbatas.

Kyiv telah memelopori penggunaan USV yang murah dan sarat bahan peledak.

Selain mengembangkan USV, Ukraina kini juga sedang mengembangkan kendaraan bawah laut tanpa awak yang dilengkapi bahan peledak. Kendaraan ini dirancang memiliki tingkat siluman yang lebih baik daripada USV.

Defense News menulis, Ukraina berhasil menunjukkan bagaimana kombinasi penggunaan teknologi-teknologi tak berawak di perairan ini secara cekatan untuk dapat mengimbangi keunggulan Angkatan Laut Rusia yang jauh lebih kuat.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *