AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan teknik Australia, Ferra, yang akan membuat sayap bagi kit Joint Direct Attack Munition Extended-Range (JDAM-ER) hingga 2028.
Ferra juga akan bekerja sama dengan Boeing untuk mengeksplorasi aplikasi Powered Joint Direct Attack Munition (P-JDAM) generasi berikutnya, tulis Boeing dalam rilisnya.
Boeing sebelumnya bekerja sama dengan Technical Directions Unit (TDI), anak perusahaan Kratos Defense and Security Solutions dari AS, untuk memproduksi mesin propulsi TDI-J85 yang akan digunakan sebagai motor penggerak P-JDAM.
Untuk diketahui, JDAM-ER adalah varian dari kit bersayap bom 500 pon sebagai bentuk pengembangan kit JDAM konvensional.
Amunisi udara ER dikembangkan bersama dengan Organisasi Sains dan Teknologi Pertahanan Australia.
Sayap JDAM-ER akan melebar saat terbang dan melipatgandakan jangkauan bom 15 mil (24 km) menjadi lebih dari 45 mil (72,4 km).
Kit sayap berdesain modular tesebut dapat dengan mudah ditingkatkan dengan teknologi peningkatan modular lainnya seperti sensor laser dan tindakan pencegahan anti-jamming.
Sementara itu, P-JDAM generasi berikutnya merupakan kit turunan dari JDAM jarak jauh.
Dengan kit berbiaya murah ini jangkauan JDAM akan meningkat menjadi 300 mil laut (482,8 km).
Kit JDAM/JDAM-ER maupun P-JDAM menjadikan bom bodoh seperti bom MK series menjadi bom presisi yang pintar.
-RNS-