AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Ukraina memperlihatkan sistem rudal permukaan ke udara MIM-23 Hawk buatan AS. Rudal ini akan digunakan untuk perang melawan pasukan Rusia.
Sistem rudal Hawk diharapkan dapat meningkatkan sistem pertahanan udara Ukraina terhadap gempuran rudal yang diluncurkan Rusia.
Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk melalui saluran Telegram membagikan klip aksi sistem Hawk.
Klip tersebut, yang diambil pada malam hari, menunjukkan dua rudal Hawk diluncurkan. Keduanya terlihat meledak pada ketinggian yang relatif rendah.
Rudal kedua meledak lebih dekat ke kamera dibandingkan yang pertama dan awan pecahan peluru dan/atau puing dalam jumlah besar terlihat.
“Video tersebut menunjukkan kerja tempur sistem pertahanan udara Hawk Amerika malam ini, yang, bersama dengan sistem rudal antipesawat sekutu yang lebih modern, melindungi langit Ukraina!” tulis Oleshchuk dikutip The Drive.
Dikatakan, untuk mencapai hasil 100 persen itu tidak mudah, tapi Ukraina akan semakin mendekatinya setiap hari untuk memperkuat pertahanan udara.
“Senjata Barat telah membuktikan dan terus membuktikan keefektifannya di medan perang!” ujar dia.
Hawk (Homing All the Way Killer) telah mengalami banyak perbaikan sejak sistem versi pertama memasuki layanan Angkatan Darat AS pada tahun 1959.
Rudal ini dapat menangkal serangan/target musuh pada ketinggian rendah selain pelacakan target dan iluminasi.
Setelah diluncurkan, rudal-rudal tersebut menggunakan energi radar yang dipantulkan untuk membidik ancaman yang menyala.
Versi Improved Hawk (I-Hawk) Fase III secara khusus menawarkan Low-Altitude Simultaneous Hawk Engagement (LASHE), yang memberikannya kemampuan untuk menargetkan beberapa ancaman di ketinggian rendah sekaligus.
Ini adalah versi terakhir dari sistem ini dalam dinas militer AS. Korps Marinir AS memensiunkan unit terakhir sistem rudal ini mereka pada tahun 1990-an.
Versi lanjutannya, disebut Hawk XXI atau Hawk 21, dengan radar dan sistem lainnya yang ditingkatkan, kemudian dikembangkan dan tetap beroperasi di sejumlah negara.
-Poetra-