AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Laporan terbaru Pentagon menyatakan China sedang memperbanyak Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) berhulu ledak konvensional.
Hal ini akan meningkatkan kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk dapat menyerang sasaran di seluruh benua Amerika Serikat serta Hawaii dan Alaska, tanpa harus menggunakan senjata nuklir.
Kemampuan ini sekaligus menciptakan ambiguitas strategis baru yang mengkhawatirkan dan ketidakpastian yang harus diatasi, yang dapat menguntungkan Tiongkok serta berpotensi menimbulkan destabilisasi yang berbahaya, tulis The Drive.
AS memperkirakan Tiongkok telah memiliki setidaknya 500 hulu ledak nuklir, naik dari 400 hulu ledak tahun lalu. China diperkirakan akan memiliki sebanyak 1.500 unit pada tahun 2035.
PLA memiliki sejumlah ICBM bersenjata nuklir yang baru dan lebih baik dalam berbagai tahap pengembangan dan/atau penerapan, termasuk DF-5C, yang menurut Pentagon dapat dipersenjatai dengan hulu ledak besar dengan hasil multi-megaton.
ICBM DF-31 yang ada sekarang juga dapat dimasukkan ke dalam sejumlah besar silo yang telah dibangun Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
-RNS-