AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor enam pesawat NC212i ke Filipina. Pesawat dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP).
Pembiayaan untuk pengadaan pesawat oleh Filipina ini akan didukung oleh Pemerintah RI melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa satu unit CN235-220 Military Transport senilai 30 juta USD.
Kemudian kontrak PTDI dengan Senegal berupa satu unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai 24 juta USD.
Kedua unit pesawat tersebut telah dikirimkan ke masing-masing pelanggan pada 2021.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia Dirgantara Indonesia Wildan Arief mengatakan, Filipina telah memesan pesawat buatan PTDI untuk kedua kalinya.
Penjualan pesawat NC212i, ujarnya, merupakan bukti bahwa produk yang dihasilkan oleh PTDI memiliki performa yang tinggi dan andal.
Selain penjualan produk ke Filipina, PTDI terus membidik pasar di negara lain untuk menguatkan ekspor produksinya.
“Kami berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan devisa Indonesia,” ujar Wildan Arief dalam rilis yang diterima Airspace Review, Kamis (19/10/2023).
NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot.
Pesawat dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.
Sejak 2014 silam, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.
Hingga saat ini sudah 123 unit NC212 series yang telah diproduksi oleh PTDI dan dikirimkan kepada pelanggan di dalam maupun di luar negeri.
-RNS-