AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Amerika Serikat pada 11 Oktober mengumumkan niatnya untuk memasok rudal udara ke udara jarak dekat AIM-9M Sidewinder untuk digunakan jet tempur Angkatan Udara Ukraina.
Inisiatif ini terungkap setelah pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina ke-16 di Brussels dan merupakan bagian dari upaya yang lebih luas yang melibatkan berbagai koalisi untuk memperkuat kekuatan militer Ukraina, seperti diberitakan oleh Army Recognition (12/8).
Rudal antipesawat AIM-9M Sidewinder diproduksi oleh Raytheon. Berat rudal ini sekitar 85 kg dan panjangnya hampir 3 m.
AIM-9 dilengkapi dengan hulu ledak fragmentasi ledakan annular WDU-17/B dengan berat 94 kg.
Jangkauan operasionalnya bervariasi dari 10 hingga 35 km, dan dapat mencapai kecepatan lebih dari Mach 2,5.
Rudal tersebut menggunakan Hercules/Bermite Mk. 36 bermesin bahan bakar padat dan dilengkapi sistem panduan inframerah, meskipun beberapa varian, seperti AIM-9C, juga menggunakan radar pelacak semi-aktif.
Dari segi biaya, versi terbaru dihargai sekitar 400.000 dolar AS dan versi pelatihan yang lebih murah tersedia dengan harga sekitar 210.000 dolar AS.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III menetapkan bahwa AS akan bekerja sama dengan Ukraina dan mitra koalisi lainnya untuk fokus pada pengiriman jet tempur F-16 Fighting Falcon Ukraina.
Denmark, Belanda, Belgia dan Norwegia berkomitmen untuk bersama-sama memimpin inisiatif ini yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Ukraina.
Austin juga mengindikasikan bahwa AS berencana untuk bergabung dengan koalisi tambahan dalam beberapa bulan mendatang, dengan fokus pada berbagai aspek kemampuan militer Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan sistem artileri.
-RBS-