AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel menunda rencana serangan daratnya ke Gaza akibat cuaca buruk, jelas pejabat senior Israel seperti diberitakan The New York Times, Minggu.
Seperti diketahui, pada hari Sabtu Israel telah mengultimatum Hamas agar penduduk Palestina yang berada di Gaza segera mengungsi ke daerah selatan dalam enam jam ke depan.
Cuaca buruk, kata pejabat senior Israel tersebut, mempersulit pilot pesawat dan operator drone untuk melakukan operasi udara yang mendukung pasukan darat Israel.
Disebutkan bahwa rencana serangan darat ke Gaza akan menjadi operasi darat terbesar Israel sejak menginvasi Lebanon pada tahun 2006.
Sementara itu, sebagaian besar penduduk Gaza dikabarkan telah menolak ultimatum yang dikeluarkan pihak Israel.
Mereka memilih tetap bertahan di Gaza dalam kondisi tidak ada aliran listrik dan pasokan air yang telah diputus oleh Israel.
Ada juga sebagian penduduk Gaza yang memilih untuk mengungsi, terutama wanita dan anak-anak.
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, Israel terus menerus membalas dengan menggempur Gaza melalui serangan udara masif, khususnya pada sore dan malam hari.
Hingga saat ini diberitakan, sebanyak 2.228 orang tewas dan 8.744 terluka di pihak Palestina.
Sementara dari pihak Israel diberitakan lebih 1.300 orang tewas dan korban luka mencapai 3.436 orang.
-RNS-