AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan produksi massal Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat segera dimulai. Putin menyatakan hal itu dalam pidatonya di forum Valdai yang dilaksanakan di Sochi, Kamis.
Dikatakan bahwa pengujian rudal superberat itu telah selesai dilaksanakan dan kini hanya tinggal menunggu prosedur secara administratif dan birokratis untuk dilanjutkan ke produksi massal.
“Kami akan melakukannya dalam waktu dekat,” kata Putin.
Selain Sarmat, Presiden Rusia juga menyampaikan bahwa uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Buresvetnik telah selesai dilaskanakan.
Berdasarkan penilaian para ahli, RS-28 Sarmat mampu mengirimkan hulu ledak MIRV dengan berat hingga 10 ton ke titik mana pun di dunia, termasuk ke Kutub Utara maupun Kutub Selatan.
RS-28 Sarmat dikembangkan oleh Biro Desain Roket Makeyev sejak tahun 2009. Ini adalah rudal ICBM superberat berbahan bakar cair yang dilengkapi MIRV dengan jangkauan hingga 18.000 km.
Tinggi rudal Sarmat ini mencapai 35 meter dengan diameter sekitar 3 meter. Beratnya sekitar 200 ton dan mampu membawa muatan hingga 10 ton.
-JDN-
Demi keseimbangan dunia dari negara negara Barat memang dibutuhkan penyeimbang agar tidak terus berlangsung menekan negara negara kecil di luar ras mereka.
Balance of power itu sudah disebut-sebut oleh presiden Putin. Bahwa posisi monopolar bergeser ke Multipolar, dengan kesederajatan antar negara. Mengakhiri sikap hegemonism AS, dan lebih mengedepankan keselarasan antar negara. Tidak ada lagi yg kuat harus menekan kepada yang kecil dan lemah. Tindakan rame2 mengutuk Hamas tanpa ingin mengetahui latar belakang serangan Hamas ke Israil juga tidak fair. Sudah cukup menderita rakyat Palestina dibawah tekanan Israel. Dunia harus fair menyaksikan krisis di Timur Tengah.
Dunia perlu keseimbangan baru tatanan baru dgn prinsip saling menghargai antar negara dan terpenting tdk ada penjajahan dan koloni