Angkatan Udara Kongo mengakuisisi pesawat AHRLAC dari Afrika Selatan

AHRLACParamount

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Kongo baru-baru ini mengakuisisi empat unit pesawat AHRLAC (Advanced High-Performance Reconnaissance Light AirCraft) buatan Afrika Selatan.

Hal ini diumumkan oleh perusahaan Paramount pada 12 September 2023. Republik Demokratik Kongo bergabung dengan Mozambik sebagai operator kedua pesawat ringan multiperan tersebut.

Biaya akuisisi empat pesawat AHRLAC oleh Angkatan Udara Kongo ini belum diungkapkan, tetapi diperkirakan tidak melebihi 45 juta euro, termasuk pemeliharaan dan pelatihan.

AHRLAC diperkirakan akan menggantikan peran sebagian armada Sukhoi Su-25 Frogfoot milik Angkatan Udara Kongo, yang beberapa di antaranya telah dilarang terbang karena kurangnya suku cadang.

Dilaporkan, dari tujuh Su-25 yang secara resmi terdaftar hanya dua atau tiga yang dilaporkan beroperasi atau layak terbang.

Setelah Mozambik dan Republik Demokratik Kongo, kini Paramount sedang mengincar negara-negara Afrika lainnya, termasuk Angola, Mali, dan Malawi, sebagai calon operator pesawat tersebut di masa depan.

Pesawat ini dipasarkan sebagai pilihan yang terjangkau bagi negara-negara dengan anggaran militer terbatas sebagai pesawat serang ringan dan patroli.

AHRLAC dapat dipersenjatai dengan kanon F2 kaliber 20 mm dan tersedia 4 cantelan di sayap buat menggantung bom, tabung roket, dan rudal antitank Mokopa.

Pesawat berawak dua ini ditenagai sebuah mesin model pusher Pratt & Whitney PT6-66B berdaya 950 ps.

Kecepatan maksimumnya 504 km/jam, ketinggian terbang hingga 9.450 m, jangkauan sejauh 2.130 km dengan endurance sekitar 7 jam.

Kelebihan AHRLAC selain biaya operasional dan perawatan yang murah, juga bisa dioperasikan dari landas pacu sederhana (tanah keras atau rumput) sepanjang 550 m saja.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *