AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan asal Ukraina STE (Spets Techno Expor) baru-baru ini meluncurkan drone baru, yang diberi nama Punisher yang mampu membawa bom di bawah perutnya.
Punisher menawarkan serangkaian kemampuan yang mengesankan. Dengan jangkauan operasi 45 km, kecepatan maksimum 180 km/jam, dan waktu persiapan yang relatif cepat hanya 15 menit saja.
Drone ini dapat terbang hingga ketinggian 400 m dan mampu menahan terpaan angin hingga kecepatan 25 meter per detik.
Dari segi persenjataan, Punisher dapat membawa UB-75HE, sebuah bom konvensional berdaya ledak tinggi. Bom memiliki berat 2,5 kg, panjang 55 cm, diameter 7,5 cm dan dilengkapi dengan sekring tumbukan.
Selain itu, Punisher menawarkan konfigurasi senjata opsional, termasuk bom terarah dengan daya ledak tinggi (HE), bom terarah antitank HE, dan bom terarah pembakar HE yang sedang dikembangkan.
Saat ini drone Punisher sudah mulai dikerahkan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dalam perangnya melawan pasukan Rusia.
Sejak dimulainya perang dengan Rusia, industri manufaktur drone Ukraina telah berkembang sangat pesat.
Setahun yang lalu, negara ini hanya memiliki tujuh produsen drone, namun saat ini terdapat sekitar 80 perusahaan yang bergerak di bidang produksi drone.
Menurut Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina, produksi drone ini telah melonjak 100 kali lipat pada tahun berjalan (2023) dibandingkan tahun sebelumnya (2022).
Statistik ini mencakup berbagai jenis kendaraan tak berawak, termasuk Kendaraan Permukaan Tak Berawak (USV) untuk aplikasi maritim, Kendaraan Pesawat Tak Berawak (UAV), dan Kendaraan Darat Tak Berawak (UGV).
-RBS-