AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan uji coba baru rudal jelajah bertenaga nuklir 9M370 Burevestnik yang dikenal dengan sebutan NATO sebagai SSC-X-9 Skyfall.
Peningkatan aktivitas telah diamati di Kepulauan Siberia Baru, khususnya di lokasi uji coba Pankovo, yang diyakini terkait dengan uji coba Burevestnik, seperti dilaporkan Barents Observer pada 15 September 2023.
Informasi tersebut didasarkan pada citra satelit yang diperbarui, data pelacakan kapal, dan Notices to Airmen (NOTAM) dan peringatan navigasi (PRIP) yang dikeluarkan sejak bulan Agustus.
Ada juga dugaan bahwa rudal yang diluncurkan dari situs Pankovo mungkin diarahkan ke Laut Barents atau sasaran di utara Kepulauan Siberia Baru.
NOTAM pertama diterbitkan pada tanggal 31 Agustus, dan perpanjangannya hingga tanggal 24 September, menunjukkan bahwa peluncuran tersebut mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat.
Pihak berwenang Norwegia terus memantau situasi ini, khususnya mengenai potensi emisi radioaktif.
Pengembangan rudal ini merupakan bagian dari program senjata yang lebih besar yang diungkapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018, yang mencakup rudal hipersonik Kinzal, sistem torpedo Poseidon bertenaga nuklir, dan rudal Burevestnik 9M730.
Perlu diketahui, proyek Burevestnik memiliki kesamaan dengan konsep yang dieksplorasi oleh Amerika Serikat hampir enam dekade lalu di bawah program “Pluton”.
Namun, inisiatif Amerika tersebut akhirnya ditinggalkan karena investasi finansial yang besar dan tantangan teknis yang berat.
Pengembangan Burevestnik 9M730 telah menghadapi tantangan dan kemunduran yang signifikan sejak awal, sehingga menghambat kemajuannya menuju kemampuan operasional penuh.
Menurut sumber intelijen Barat, rudal Burevestnik bertenaga nuklir menjalani setidaknya empat uji coba antara November 2017 dan Februari 2018, yang semuanya dilaporkan berakhir dengan kegagalan.
Ada laporan yang belum diverifikasi yang menunjukkan bahwa prototipe rudal tersebut hilang di Laut Barents, sebuah wilayah yang secara historis dikaitkan dengan uji coba nuklir, terutama pada tahun 1950-an.
Pengembangan rudal ini ditandai dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi, dan informasi yang tersedia mengenai pengembangan dan kemampuannya terbatas dibandingkan dengan rudal lainnya. Perkiraan biaya satuannya adalah sekitar 5.200.000 dolar AS.
Rudal ini memiliki desain bersudut yang bertujuan untuk meminimalkan tanda radar dan memiliki beberapa kemiripan dengan rudal jelajah pesawat Kh-101, meskipun ukurannya lebih besar.
Apa yang membedakan Burevestnik dari rudal konvensional adalah penggunaan reaktor nuklir sebagai sistem propulsi, yang memungkinkan jangkauan penerbangan lebih luas dan kemampuan berkeliaran lebih lama.
-RBS-