AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selama lawatan resmi Presiden Korea Utara Kim Jong-un ke Rusia, bereredar informasi di media sosial Rusia yang menyebut bahwa Korea Utara akan memasok Sistem Peluncur Roket Multilaras (MLRS) dan sistem senjata artileri lainnya ke Rusia. Sistem-sitem yang akan dipasok tersebut di antaranya adalah:
Pertama, sistem artileri roket KN-09 yang mulai diperkenalkan pada 2014. Sistem ini dipersenjatai dengan delapan roket kaliber 300 mm yang memiliki jangkauan hingga 220 km.
KN-09 dapat melakukan salvo penuh yang berlangsung kurang lebih 45 detik, dengan waktu reload 15 hingga 20 menit.
Kedua, sistem KN-25 yang diluncurkan oleh Korea Utara pada tahun 2019. Sistem ini dibekali lima proyektil berpemandu kaliber 600 mm yang dirancang untuk menyerang target pada jarak 400 km.
Roket KN-25 dibekali hulu ledak seberat 300 kg dan memiliki Kemungkinan Kesalahan Melingkar (CEP) 80 hingga 90 m.
Selain itu, ada laporan yang menunjukkan bahwa perjanjian pasokan dapat mencakup M1989 Koksan 170 mm SPG.
Howitzer ini dapat menyerang sasaran pada jarak hingga 40 km dengan menggunakan amunisi konvensional dan hingga 60 km jika menggunakan proyektil aktif-reaktif.
Selain persenjataan di atas, Korea Utara juga akan memasok dalam jumlah besar munisi artileri kaliber 122 mm dan 152 mm ke Rusia, seperti dikutip dari Military Cognizance (15/9).
Pengiriman aset militer canggih ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober 2023.
Hal ini menyiratkan bahwa Angkatan Bersenjata Rusia mungkin akan memperkenalkan senjata-senjata Korea Utara ini ke Ukraina pada bulan November.
-RBS-