AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah menyiagakan Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat yang mampu membawa hulu ledak nuklir dalam kondisi siap tempur.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Antariksa Negara Roscosmos Yuri Borisov pada hari Jumat (1/9).
RS-28 Sarmat merupakan ICBM generasi mendatang yang pernah digambarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai senjata yang “tak terkalahkan”.
Kremlin sebelumnya menyatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat akan siap untuk tugas tempur pada akhir tahun 2022, menurut laporan RIA Novosti.
Namun tenggat waktu telah berlalu. Pada bulan Juni Putin mengatakan sistem rudal baru akan dikerahkan untuk tugas tempur sesegera mungkin, tanpa menyebutkan tanggal spesifiknya.
Direktur Jenderal Roscosmos Yuri Borisov mengatakan pada hari Jumat bahwa “kompleks strategis Sarmat telah ditempatkan dalam tugas tempur,” seperti dikutip oleh RIA Novosti.
Pada April 2022, Moskow menyatakan telah berhasil menguji coba RS-28 Sarmat ICBM.
Sebelumnya, Putin telah melontarkan ancaman nuklir terselubung terhadap sekutu-sekutu Barat Kyiv dalam perang di Ukraina ini.
Putin mengatakan, Sarmat akan membuat musuh-musuh Rusia berpikir dua kali.
Rusia menguji salah satu hulu ledak Sarmat selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina pada Februari 2023, namun uji coba tersebut tampaknya tidak berhasil.
RS-28 Sarmat yang juga dijuluki Satan 2 oleh para analis Barat – adalah salah satu rudal generasi berikutnya Rusia yang diluncurkan oleh Putin pada tahun 2018 bersamaan dengan rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard.
Dengan berat lebih dari 200 ton, Sarmat mampu mengangkut banyak hulu ledak.
RS-28 Sarmat dirancang untuk menghindari sistem pertahanan antirudal dengan fase peningkatan awal yang singkat, sehingga memberikan sistem pengawasan musuh peluang sempit untuk melacaknya.
-JDN-