AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan asal Ukraina Bronetehnika LLC, telah mengirimkan gelombang pertama 1.000 munisi artileri fragmentasi 122 mm kepada militer Ukraina pada 25 Agustus.
Munisi ini diproduksi bekerja sama dengan sebuah perusahaan amunisi dari Eropa Timur yang tak disebutkan namanya.
Munisi yang disebut sebagai “Udara” ini dirancang agar kompatibel dengan sistem artileri D-30 dan 2S1 buatan era Uni Soviet.
Memproduksi amunisi untuk sistem artileri ini telah menjadi tantangan bagi industri pertahanan Ukraina, karena penggunaannya yang besar dalam pertempuran melawan Rusia.
Kebutuhan untuk terus memasok artileri semakin mendesak. Meskipun banyak peluru kaliber 155 mm yang diproduksi oleh negara-negara Barat, namun tidak ada produksi yang signifikan untuk kaliber 122 mm.
Diketahui, pasukan Ukraina mereka memiliki sejumlah besar sistem artileri kaliber 122 mm D-30 dan 2S1.
D-30 adalah howitzer derek (towed) 122 mm yang dirancang di Uni Soviet pada tahun 1950-an. Dengan bobot tempur 3.210 kg dan panjang angkut 5,4 m.
Larasnya berukuran panjang 4,66 meter dan dilengkapi dengan sistem sungsang geser vertikal semi otomatis. Sistem recoilnya bersifat hidropneumatik, memungkinkan penyerapan recoil yang lebih baik selama penembakan.
Awak standar pengoperasian D-30 terdiri dari seorang pemimpin tim dan tujuh anggota lainnya.
Sistem ini menggunakan cangkang 122 x 447 mm, dengan muatan pemuatan dan proyektil terpisah.
D-30 mampu melakukan tembakan dengan sudut elevasi dari -7 hingga 70 derajat dan rotasi 360 derajat penuh.
Dalam hal laju tembakan, dapat mencapai maksimum 10 hingga 12 putaran per menit dan mempertahankan laju tembakan berkelanjutan sebesar 5 hingga 6 putaran per menit.
Jarak tembak efektifnya adalah 15,4 km, dapat diperluas hingga 21,9 km dengan proyektil yang dibantu roket.
Sementara 2S1 adalah sistem self-propelled howitzer berbasis kendaraan roda rantai yang dirancang era Uni Soviet yang mulai beroperasi tahun 1972.
Memiliki spesifikasi berat 16 ton dan panjang 7,26 m, dengan panjang laras 4,27 m. Kendaraan yang diawaki empat kru ini ditenagai mesin diesel YaMZ-238N bertenaga 300 hp.
Sistem ini menggunakan cangkang 122 x 447 mm dengan muatan pemuatan dan proyektil terpisah. Mekanisme sungsang adalah irisan geser horizontal, semiotomatis.
2S1 mampu melakukan penembakan dengan sudat elevisi dari -3 hingga +70 derajat dan rotasi 360 derajat penuh.
Kecepatan tembakan maksimumnya adalah 5 putaran per menit, dengan kecepatan berkelanjutan 1 hingga 2 putaran per menit.
Jarak tembak maksimumnya adalah 15,3 km, dapat diperpanjang hingga 21,9 km dengan proyektil khusus.
Dari segi mobilitas, 2S1 mampu mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam di jalan raya dan 4,5 km/jam di atas permukaan air. Memiliki jangkauan operasional 500 km.
Kedua sistem artileri tersebut dapat diandalkan terutama untuk digunakan menghancurkan benteng musuh dan kendaraan lapis baja lawan.
-RBS-