AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat F/A-18D Hornet milik Korps Marinir AS (USMC) jatuh pada Kamis malam. Satu-satunya pilot yang mengawaki pesawat tersebut ditemukan tewas.
Pesawat yang berasal dari Wing Pesawat Marinir (MAW) ke-2 tersebut terbang dari Pangkalan Udara Korps Marinir Miramar, California, pejabat USMC menerangkan.
“Wing Pesawat Marinir (MAW) ke-2 mengetahui bahwa F/A-18D Hornet milik Skadron Serangan Tempur Segala Cuaca Marinir (VMFA (AW)) 224 jatuh di sekitar Pangkalan Udara Korps Marinir Mirama. Pencarian dan penyelamatan menemukan Pilot Korps Marinir AS yang dipastikan tewas di lokasi. Pilotnya adalah satu-satunya orang yang berada di dalam pesawat tersebut,” bunyi pernyataan 2nd Marine Aircraft Wing (MAW) dikutip USNI News.
Ditambahkan, pesawat jatuh di dekat Jalan Raya I-15 di sebelah timur pangkalan udara California Selatan sesaat sebelum tengah malam.
USMC menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas kecelakaan tersebut.
F/A-18D merupakan jet tempur serang bertempat duduk tandem. USMC saat ini sedang dalam proses mengganti banyak Hornet dengan F-35.
Sementara itu, Angkatan Laut AS (US Navy telah lebih dulu memensiunkan armada jet Hornet-nya.
Sekitar 100 jet Hornet akan berdinas hingga setidaknya tahun 2030 dalam bentuk yang ditingkatkan, termasuk dengan radar AESA baru, tulis The Drive.
Peningkatan perlindungan diri peperangan elektronik, dan serangkaian senjata jarak jauh baru, termasuk AGM-158 JASSM, Harpoon Block II+, dan AGM-154C-1 (JSOW).
Saat ini, armada Korps Marinir mengoperasikan enam skadron Hornet aktif dan satu skuadron cadangan Hornet.
Sebagian besar F/A-18 Marinir ditugaskan ke Marine Air Group (MAG) 31 di MCAS Beaufort, Carolina Selatan, dengan skadron tambahan ditugaskan ke MAG-11 di Pangkalan Udara Korps Marinir Miramar, dan MAG-41 di Pangkalan Cadangan Gabungan Fort Worth, Texas.
Selain itu masih ada satu unit pelatihan, VMFAT-101, Skadron Pengganti Armada terakhir untuk warisan jet Hornet di Departemen Angkatan Laut yang berpangkalan di Miramar.
-RNS-