AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan asal Jerman, Rheinmetall, secara resmi telah membuka pabrik barunya di Zalaegerszeg, Hungaria pada 18 Agustus 2023.
Pabrik baru tersebut menandai tonggak penting bagi Rheinmetall untuk memproduksi Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) KF41 Lynx di Hungaria.
Berkantor pusat di Zalaegerszeg, Rheinmetall Hungary Zrt. (RHZ) berfokus pada pengembangan dan pembuatan kendaraan lapis baja roda rantai dan roda ban yang canggih untuk militer Hungaria, terutama kendaraan tempur Lynx.
Kementerian Pertahanan Hungaria telah mengontrak Rheinmetall untuk memasok kendaraan tempur lapis baja untuk Angkatan Bersenjata Hungaria.
Kontrak tersebut mencakup 209 unit KF41 Lynx dalam tujuh varian, ditambah 18 kendaraan pendukung tempur, termasuk kendaraan pemulihan lapis baja Büffel/Buffalo 3, serta 38 truk militer.
Selain itu, kontrak memasukkan produk dan layanan seperti simulator, pelatihan dan instruksi, dan stok awal suku cadang dan dukungan pemeliharaan.
Pada tahap produksi pertama, Hungaria akan dilengkapi dengan 46 Lynx dikonfigurasi sebagai kendaraan tempur infanteri atau untuk peran komando & kontrol, ditambah sembilan ARV Büffel/Buffalo 3, yang semuanya dibuat di Jerman.
Pada tahap kedua, perusahaan patungan akan membangun dan mengirimkan 172 Lynx lebih lanjut dan berbagai kendaraan pendukung tempur diproduksi di Hungaria.
Mengenai KF41 (Kettenfahrzeug 41), ranpur ini dikembangkan Rheinmetall Defence menggunakan basis KF31 Lynx. Tampil perdana dalam pameran pertahanan Eurosatory, Prancis Juni 2018.
Ranpur berbobot mencapai 44 ton ini digerakkan menggunakan mesin diesel berdaya 1.140 hp menggantikan mesin KF 31 berdaya 750 hp.
Jika KF31 diawaki 3 orang plus 6 pasukan, maka KF41 diawaki 3 orang plus 8 pasukan.
Desain KF41 bersifat modular sehingga dapat dengan mudah diubah menjadi berbagai varian seperti angkut pasukan (APC), IFV, kendaraan Komando & Kontrol (C&C), wahana bengkel berjalan (repair & recovery), kendaraan intai kawal, hingga tipe ambulans.
-RBS-